TANGERANG – Sebanyak 24 calon Panitia Pengawas Kecamatan (panwascam), mengikuti tes wawancara, Kamis (19/10), di Hotel Tulip, Tangerang. Para peserta tes hari terakhir ini, berasal dari Kecamatan Karawaci, Cibodas, Jatiuwung dan Periuk.
Setiap kecamatan, diikuti oleh 6 kontestan. Tiga orang komisioner Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang, tampil menjadi tim penguji. Masing-masing M Agus Muslim, Heri Handani dan Abdul Rosyid.
“Kami menggelar tes wawancara selama 3 hari. Sejak 17 Oktober lalu. Dan hari ini (kemarin-red), merupakan hari terakhir pelaksanaan wawancara,” terang Agus. Pada hari pertama tambah Agus, calon dari 5 kecamatan telah diuji.
Masing-masing berasal dari Kecamatan Larangan, Ciledug, Karang Tengah, Pinang dan Cipindoh. Sedangkan hari kedua berasal dari Kecamatan Neglasari, Benda, Batuceper dan Tangerang.
Materi yang dipertanyakan kata Agus, sesuai dengan arahan dan standar yang telah dibuat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “Pertanyaan berkutat pada kapasitas dan wawasan calon. Kemudian integritas, komitmen serta pengetahuan lokal kandidat, turut kami pertanyakan,” ujarnya.
Soal yang dilontarkan, dimaksudkan untuk menggali potensi diri yang ada pada calon. Seputar kemampuan dan keahlian. “Kami mencari peserta yang memiliki kelebihan di bidang informasi dan teknologi (IT). Untuk mempermudah proses pengawasan,” katanya.
Pelaksanaan pengawasan yang terjadi saat ini, sudah berorientasi pada teknologi. Walau masih ada penggunaan sistem manual. “Minimal calon mampu mengoperasikan komputer, membuat dan mengirim email dan surat elektronik lainnya,” terang Agus.
Bila seorang panwascam sama sekali tidak menguasai teknologi, maka akan sangat sulit untuk memberi laporan dan informasi yang cepat. “Pada setiap kecamatan, akan ditetapkan 3 orang pebgurus. Untuk mengisi 3 divisi. Masing-masing bidang SDM dan organiasi, hukum dan penindakan pelanggaran (HPP) dan pengawasan hubungan antar lembaga (PHL).
Sigit Wicaksono peserta asal Kecamatan Periuk mengakui, bila beberapa pertanyaan yang dilontarkan penguji dirasa cukup rumit. “Sebagian pertanyaan berutat tentang pemilu. Bagusnya saya sudah mempersiapkan diir,” kata Sigit. Meski merasa belum yakin, namun ia optimis lolos seleksi. (hdj)