Karya Anak Bangsa Dilombakan di Ajang PIF

    FOTO: Salah satu peserta PIF yang berasal dari Universitas Sampoerna.

    TANGSEL (BT) – Dalam rangka menyukseskan ajang lomba Puspitek Innovation Festival (PIF), Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) berkomitmen mendorong inovasi teknologi yang lahir dari karya anak bangsa.

    Diagendakan, acara tersebut bakal digelar 3-6 Oktober 2019 mendatang. Perhelatan lomba karya ilmiah itu bertujuan untuk menyaring sejumlah penemuan berbasis teknologi.

    “Sejak dibukanya lomba ini, setidaknya ada 262 proposal penelitian yang masuk dari mahasiswa se-Indonesia,” kata tutur Kepala Puspitek Sri Setiawati, saat di konfirmasi di lokasi acara Gedung Graha Widya Bhakti Puspitek, Muncul, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Selasa (1/10).

    Namun tambah Sri, pihaknya akan menyaring kembali karya dari para peserta. Hingga mendapatkan 10 karya terbaik dari berbagai universitas yang ikut berpartisipasi.

    Adapun 10 karya terbaik tersebut berasal dari Universitas Brawijaya, Universitas Pertamina, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Semarang, Universitas Syiah Kuala, Universitas Gajah Mada, Universitas Dipenogoro Semarang, Universitas Jambi, dan Universitas Sampoerna.

    Bagi mereka yang masuk dalam 10 besar, hasil karyanya berpeluang masuk Inkubasi Puspitek. Yaitu suatu program pendanaan bagi para start-up yang ingin berkembang.

    Pada tahun ini, lanjut Sri, PIF mengangkat tema “Innovation Without Limit“. Yang artinya inovasi tanpa batas. (inovasi tanpa batas). Kegiatan ini sudah diselenggarakan tiga kali. Pada pelaksanaannya selalu melibatkan generasi muda dalam menghasilkan produk inovatif.

    “Kami ingin membagikan pengetahuan kepada masyarakat. Juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya inovasi dan teknologi,” ujar Sri.

    Dikatakan, inovasi itu tidak ada batasnya. Puspitek juga bukan satu-satunya tempat untuk berinovasi. “Siapa pun bisa berinovasi menghasilkan produk teknologi yang baik,” tandasnya. (bel/den)