Mengenal Lebih Dekat Danyon 203/AK, Letkol Inf Isnanto Roy Saputro

    Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/AK, Letkol Inf Isnanto Roy Saputro, S.H., M.Si

    TANGERANG – Letnan Kolonel Infanteri Isnanto Roy Saputro, S.H., M.Si, lahir di Purbalingga, Jawa Tengah, pada Januari 1983 silam. Ayah kandung dan mertuanya merupakan pensiunan tentara.  

    Perwira menengah TNI-AD ini resmi dilantik  menjadi Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning pada Agustus tahun lalu.

    Kala itu, pria yang akrab disapa Roy ini dilantik oleh Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif) Mekanis I Jaya Sakti, Kolonel Inf Dwison, di Lapangan Sawindu Asrama Yonmek 203/AK, Gandasari, Jatiuwung, Kota Tangerang.

    Roy, merupakan jebolan akademi militer (Akmil) tahun 2005. Mengawali karir militernya, ia ditugaskan di Ambon, Maluku Tengah, hingga 2015. Artinya ia berdinas di sana selama sepuluh tahun.   

    Selepas itu, Roy dipindahtugaskan ke Komando Resor Militer (Korem) 031/Wira Bima, Pekan Baru. Kemudian ia diberi tugas menjadi Kepala Staf Komando Distrik Militer (Kasdim) 0301/Pekan Baru.     

    “Pada 2019, saya mengikuti Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI). Setelah lulus, saya ditugaskan di bagian Inspektorat Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro. Lanjut pindah tugas menjadi Kepala Seksi Perencanaan (Kasiren) Korem 074/Warastratama, Solo, Jawa Tengah. Kemudian dipindahkan ke Kodam Jaya,” papar komandan yang telah dikaruniai seorang putra dan satu orang putri ini.

    Setelah itu tambah Roy, pada 10 Agustus lalu, ia dipindahtugaskan menjadi Komandan Yonmek 203/AK. Di sini ia mengemban amanah melaksanakan tugas sebagai pengamanan ibukota.

    “Saya bersama pasukan, mendukung Kodam Jaya dalam pengamanan ibukota. Juga pengamanan terhadap tamu VIP dan pengaman aksi unjuk rasa. Termasuk melaksanakan program latihan militer lainnya,” ungkap pria yang mempunyai hobi sepak bola dan tenis ini.

    Ia berharap, prajurit yang dipimpinnya senantiasa dalam kondisi sehat. Sehingga dapat menjalankan tugasnya secara optimal.

    Saat ditanya tentang arahan cita-cita anaknya, Roy mengaku tidak akan memaksakan kehendak kedua orang anaknya. “Saya hanya memberikan wawasan kepada anak. Kalau menjadi tentara seperti apa, menjadi polisi itu harus bagaimana, atau profesi lainnya. Intinya, saya memberi keleluasaan kepada anak-anak untuk memilih,”tukas Roy

    Penulis : Hasjantama Djafarudin