Gerakan Pakai Masker Diluncurkan di Tangerang

FOTO: Ketua Pelaksana Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih YPP, Dewi Miranti Yudho (kiri) memberikan bantuan 100.000 masker secara simbolis kepada Ketua Asparindo dan perwakilan GPM, Joko Setiyanto (kanan) di Pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang

TANGERANG – Ancaman pandemi gelombang kedua di Indonesia bukan main-main. Melihat tren pasien positif Covid-19 di berbagai daerah yang belum juga melandai, bahkan di beberapa daerah meningkat. Oleh karena itu, kekhawatiran atas pandemi Corona yang berlanjut harus dipandang sebagai ancaman serius bagi Indonesia.

Sigit Pramono, inisiator sekaligus ketua Gerakan Pakai Masker (GPM), mengingatkan  hal tersebut saat peluncuran GPM secara online di pasar Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Sabtu 27 Juni 2020.

“Sampai saat ini kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengenakan masker belum merata. Padahal dengan disiplin menggunakan masker, penularan Covid-19 bisa dicegah hingga 75 persen,” ujar Sigit.

Ia menjelaskan, target utama sosialisasi Gerakan Pakai Masker saat ini adalah para pedagang pasar dan konsumen yang berbelanja di pasar tradisional karena ada kecenderungan para pedagang di pasar-pasar tradisional tidak disiplin mengenakan masker saat beraktivitas dan berhubungan dengan banyak orang.

“Bahkan ada petugas kesehatan yang diusir dari pasar ketika hendak melakukan test Covid kepada para pedagang. Ini sangat ironis,” kata Sigit.

Akibatnya, menurut Sigit, jumlah pedagang di pasar-pasar tradisional yang terpapar terus meningkat dan dikhawatirkan akan menjadi kluster baru penularan Covid-19.

Kesadaran mengenakan masker yang masih rendah tersebut, kata Sigit, akan berdampak pada kegiatan usaha di pasar-pasar tradisional karena konsumen akan merasa khawatir untuk berbelanja di sana.

“Belum lagi jika ditemukan pedagang yang terpapar Covid, seluruh pasar akan ditutup oleh pemerintah. Ini tentu saja merugikan pedagang dan konsumen,” tegas Sigit yang juga Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Untuk itu, GPM menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), yang beranggotakan 9.200 pasar tradisional di seluruh Indonesia. Program ini juga didukung penuh oleh Rumah Zakat, Yayasan Summarecon Peduli, GEMAS, dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP).

Gerakan Pakai Masker, menurut Sigit bukan saja berupa sosialisasi pentingnya memakai masker, tetapi juga diikuti pembagian masker kepada masyarakat.

Menurut Sigit yang juga Chairman IICD ( Indonesian Institute for Corporate Directorship) ini, GPM didukung oleh sejumlah perusahaan, organisasi profesi, komunitas, yayasan, dan sejumlah tokoh  Indonesia, di antaranya Mustofa Bisri (Gus Mus), Goenawan Mohamad, Agus Martowardojo, Yusuf Mansur, Romo Mudji Sutrisno, Butet Kertaradjasa, Peter F Gontha, Yenny Wahid, Andy F. Noya, Surya Pratomo, Eko B. Supriyanto, Pandu Riono, Rosan Roeslan, Hariyadi Sukamdani, Benny Soetrisno, Aviliani, Pradjoto, Sri Adiningsih, Erry Ryana Hardjapamekas, dan sejumlah tokoh lainnya.

“GPM merupakan gerakan yang inklusif, karena kami membuka peluang partisipasi masyarakat, perusahaan, oraganisasi, komunitas bahkan individu untuk bersama-sama mendorong kesadaran semua pihak agar memiliki kesadaran akan pentingnya disiplin mengenakan masker dalam melakukan aktivis di ruang publik,” jelas Sigit.

Justru dengan berkolaborasi dan bersinergi, kata Sigit, upaya untuk menurunkan jumlah orang yang terpapar Covid bisa lebih efektif.

Hal yang sama dituturkan oleh Direktur Konsumer BRI, Handayani yang menyatakan pentingnya penggunaan masker untuk melindungi diri dari penularan Corona.

“Kami menyambut baik sinergi ini. Keselamatan masyarakat adalah yang utama (people’s first) sehingga kami terus mendorong para pedagang untuk selalu aware dengan protokol kesehatan yang memadai untuk keselamatan bersama,” ungkap Handayani.

Demikian juga dengan Ketua Asparindo, Joko Setiyanto. Pihaknya  menyambut baik dan mendukung inisiasi edukasi penggunaaan masker yang dilakukan GPM di pasar-pasar tradisional.

“Saat ini dengan jumlah pasar tradisonal yang kami naungi, dengan jumlah pedagang dan pembeli yang berinteraksi, maka kedisiplinan memakai masker merupakan suatu keharusan. Dengan demikian baik pedagang maupun konsumen akan merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi di pasar,” ujarnya.

Dalam menjalankan kegiatannya, GPM juga membuka peluang donasi dan penggalangan dana bekerjasama dengan platform crowdfunding BenihBaik.com, Peduli Sehat, dan aplikasi Semua Peduli. “Bagi semua pihak yang ingin mendukung dengan berdonasi, dapat melalui ketiga aplikasi tersebut. Dana yang terkumpul akan digunakaan untuk pengadaan masker dan Alat Pelindung Diri lainnya,” ujar Sigit. (Hmi)