TANGSEL (BT) – Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA), mendorong para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi.
Kemenperin mendorong para pelaku IKM melalui pelatihan di sektor pangan. Acara yang diikuti sebanyak 20 pelaku IKM ini berlangsung di Hotel Santika BSD, Jalan Pahlawan Seribu, Serpong, Kota Tangsel. Melalui pelatihan intensif literasi digital dan peningkatan standar mutu ini, para peserta juga didorong merambah pasar digital.
Kepala Seksie Industri IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Ditjen IKMA pada Kementerian Perindustrian Satrio Pratomo menjelaskan, pelatihan ini untuk memperkenalkan pelaku IKM kepada ekosistem bisnis digital sesuai dengan program Nasional Making Indonesia 4.0.
“Ini merupakan transformasi bisnis IKM secara digital yang meliputi marketplace (platform pasar digital), digital payment (pembayaran online), ERP (enterprise resource planning), management system (aplikasi mengelola sistem manajerial), learning (pembelajaran online), digital advertising (iklan online), serta dukungan lainnya seperti akses pembiayaan, permesinan, dan logistik,” ucap Satrio kepada wartawan.
Ia mengatakan, pertumbuhan IKM pemula saat ini tergolong pesat. Namun, pertumbuhan yang pesat itu harus diimbangi dengan pengetahuan digital. “Jadi standarisasi produk bisa membaik. Selain itu, dengan literasi digital, para pelaku IKM dapat bersaing secara global,” terangnya.
Selain pemahaman digital, lanjut Satrio, para pelaku industri ini juga diajak untuk lebih mengenal desain dan label kemasan, hak kekayaan intelektual (HKI) tentang merek, sistem mutu produk pangan, dan prosedur pengajuan izin langsung.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi media untuk mengembangkan kompetensi dan daya saing di tengah kemajuan teknologi digital,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel Ferry Payacun mengungkapkan, kegiatan ini sangat dibutuhkan para pelaku IKM di era digital saat ini.
Melalui pelatihan ini, dirinya menyebut dapat meningkatkan daya saing pelaku IKM di Kota Tangsel. “Kami serius menciptakan para pelaku industri pemula. Pelatihan ini tentu akan menaikkan kelas para pelaku IKM. Ini sangat penting, karena sebenarnya mereka dapat menyumbang angka pertumbuhan ekonomi Tangsel,” kata Ferry.
Pihaknya juga telah menyiapkan strategi pasar bagi para pelaku industri. Caranya, dengan mendorong pelaku industri menjual hasil produksinya secara online dan offline.
“Tujuannya agar produk yang diproduksi dapat laku dijual. Sehingga ia (pelaku industri) mendapatkan income (penghasilan) dan bisa memproduksi kembali lebih banyak,” pungkasnya. (Hmi/rls)