Kerahkan 30 Unit Truk, Sampah 700 Ton Berhasil Dikeruk

    FOTO: Petugas DLHK Kabupaten Tangerang nampak sedang mengangkut sampah dengan alat berat

    TANGERANG (BT) – Sebanyak 30 unit truk dikerahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, untuk pengangkutan sampah di bantaran Kali Cisadane, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Rabu (18/12/2019).

    Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov Banten, mengajak untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan ini.

    Sebab, kata Zaki, persoalan ini butuh penanganan yang serius dan harus bersama-sama dikerjakan karena peran serta masyarakat begitu penting.

    “Kami imbau dan mengajak seluruh masyarakat agar jangan membuang sampah ke sungai, dan saya juga mengajak masyarakat beserta TNI, Polri dan instansi terkait. Mari kita bersama membersihkan bantaran sungai cisadane,” papar Zaki.

    Sementara itu, Kepala DLHK Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik mengatakan, sampah yang diperkirakan beratnya mencapai 700 ton ini adalah dari pulau sampah yang sempat viral di media sosial, dan dilakukan pengerukan beberapa waktu lalu.

    “Untuk mengangkut sampah hasil pengerukan ini, kami mengerahkan 30 unit truk sampah, karena volume sampah sangat banyak. Truk yang dikerahkan ini untuk mengangkut sampah ke TPA Jatiwaringin Mauk,” ujar Taufik.

    Selain truk sampah, pihaknya juga mengerahkan sejumlah alat berat yang didatangkan dari TPA Jatiwaringin Mauk. “Pengerukan sampah ini untuk antisipasi musim hujan, khawatir banjir menerjang permukiman, maka segera dibuang sampahnya,” terang Taufik.

    Saat ini, lanjut ia, tumpukan sampah yang tertimbun di bantaran sungai ini diperkirakan berasal dari sampah yang mengikuti aliran sungai Cisadane, yang diduga berasal dari daerah-daerah sekitar bantaran sungai.

    Upaya pembersihan bantaran kali juga melibatkan warga setempat, anggota TNI, BPBD Kabupaten Tangerang, organisasi kepemudaan, pihak kecamatan dan desa. Pengerukan sampah itu diperkirakan lebih dari satu pekan karena terdapat hamparan sampah di sungai. (Hms/Hmi)