
TANGERANG – Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (PDAM TKR) Kabupaten Tangerang, menggelar Salat Istiska (memohon hujan), Rabu (18/9). Kegiatan dilaksanakan di kantor pusat PDAM TKR, Jalan Kisamaun, Kota Tangerang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan, musim kemarau yang berkepanjangan saat ini bukan dirasakan di wilayah Kabupaten Tangerang saja. Tapi juga daerah lainpun saat ini sedang mengalami hal serupa.
“Tentu hal itu berdampak pada keberlangsungan kehidupan sosial kita dan masyarakat akan kebutuhan mendasar. Yakni ketersediaan air bersih yang layak,” tutur Maesyal.
“Pemda Daerah Kabupaten Tangerang. direksi maupun dewan pengawas, secara tulus ikhlas meminta kepada Allah SWT, agar diturunkan hujan. Bukan semata untuk PDAM TKR saja, tapi juga untuk kepentingan masyarakat. Agar terpenuhinya kebutuhan air bersih,” kata sekda, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewas PDAM TKR.
Maesyal menuturkan, bahwa berkumpulnya hari ini untuk berdoa berdoa dan Salat Istiska, sesuai dengan yang disampaikan Kyai Haji Edi Junaedi Nawawi. “Sudah sewajarnya bila kita meminta kepada Allah SWT. Mudah-mudahan dengan salat dan doa serta niat yang ikhlas ini, bisa dikabulkan oleh Allah SWT,” pinta Maesyal.
Ia mengajak kepada semua yang hadir, untuk bersama-sama berdoa memohon dan meminta. “Agar segala bentuk cobaan yang diberikan, dapat diringankan dan mampu dihadapi oleh kita sebagai umat Nya,” imbuhnya.

Sedangkan Direktur Utama PDAM TKR Rusdy Machmud menjelaskan, hujan yang tak kunjung tiba di tengah musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Tangerang, masyarakat beserta pegawai melaksanakan Salat Istiska. Memohon turunnya hujan.
“Mudah-mudahan dengan ketulusan hati kita semua yang hadir pada hari ini, semoga doa dan salat yang kita lakukan bersama ini segera dikabulkan oleh Allah SWT,” harap Rusdy.
Ia menceritakan, bila pelayanan PDAM TKR kepada konsumen sampai hari ini masih berjalan normal. Tidak ada gangguan. Namun dengan kondisi volume air baku yang terus menerus berkurang akibat kemarau. Ditambah banyaknya limbah di sungai, mengakibatkan bertambahnya beban biaya produksi PDAM TKR.
“Sampai saat ini pelayanan ke konsumen masih aman. Namun kami kan harus mengantisipasi. Sebab kalau dibiarkan kemarau berkepanjangan, kondisi air baku semakin surut. Kalau keadaannya begini terus, bisa berdampak nantinya,” ungkapnya.
Dengan dilaksanakannya Salat Istiska tambah Rusdy, mudah-mudahan diberkahi turunnya hujan. “Sehingga air Sungai Cisadane dan Cidurian bisa normal kembali,” tandas Rusdy.
Pada kesempatan tersebut, KH Gozali Mansur tampil memimpin Salat Istiska. Sedangkan Ketua MUI Kota Tangerang KH Edi Junaedi Nawawi, berkesempatan menjadi khatib. Segenap karyawan PDAM TKR dan masyarakat sekitar, menjadi makmum pada salat memohon turunnya hujan tersebut. (ads)