TANGERANG (BT) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Tangerang menggelar diskusi kepemudaan jelang Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2019. Kegiatan bertujuan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan pemuda.
Selain itu, menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Gatot Wibowo, tingginya potensi ancaman radikalisme pada generasi muda menjadi sorotan pihaknya. Partai banteng moncong putih itu pun mendorong pemerintah pusat dan daerah, untuk kembali menggalakkan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan budi pekerti di linggungan sekolah dasar hingga menengah.
Hal itu terungkap saat diskusi kepemudaan menyambut hari sumpah pemuda dengan tema peran dan tantangan pemuda dalam menghadapi ancaman radikalisme yang yang digagas DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang, Minggu (27/10/2019).
Pria yang akrab disapa Bowo ini pun menjelaskan, saat ini angka intoleran di Banten mecapai 0,51%. Jumlah tersebut menduduki posisi kedua setelah Aceh.
“Pemerintah daerah harus kembali menggalakkan PMP dan sosialisasi kebangsaan agar generasi muda paham akan nilai dan kandungan dari pancasila,” ucapnya.
Kata Bowo, pendidikan mengenai pemahaman kebangsaan harus diaplikasikan hingga tingkat pendidikan tinggi dan menjadi muatan lokal. Terlebih, berdasarkan hasil survey banyak yang kedapatan terpapar paham radikalisme.
“Disinilah peran pemerintah daerah dibutuhkan untuk menggalakkan wawasan kebangsaan dan pancasila,” tandasnya. (Hmi)