Proses pengosongan lahan untuk pembangunan jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran berjalan menegangkan. Hal itu disebabkan puluhan warga Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, masih menempati lahan dan menolak nilai ganti rugi yang ditawarkan oleh pihak pengembang.
Kejadian ini bukan kali pertama terjadi. Mediasi pun sudah sering dilakukan. Namun 27 warga masih bersikukuh untuk mempertahankan lahan miliknya jika ganti rugi tak sesuai dengan nilai yang mereka harapkan.
Dari upaya negosiasi yang dilakukan, warga menginginkan agar lahan yang diminta untuk dikosongkan dinilai seharga Rp 10.500.000/meter persegi. Mereka mengancam akan terus bertahan dan melawan meski Pemerintah Kota Tangerang dan aparat kepolisian hadir saat eksekusi.
Saat ini (5/9), warga Benda yang menolak penggusuran lahan melakukan aksi di sekitar wilayah Jurumudi. Mereka membentangkan spanduk berisi permintaan mereka kepada pengembang.
Mengetahui hal ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tangerang mengirimkan bantuan kepada korban penggusuran lahan berupa makanan siap saji, sembako dan santunan dana tunai. Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Tangerang, sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Tengku Iwan Jayasyahputra.
“Kami membangun dapur umum untuk mensuplai makanan bagi para korban penggusuran lahan. PKS Kota Tangerang dan Front Pembela Islam (FPI) bahu membahu sebagai bentuk empati pada warga yang memperjuangkan haknya,” ungkap Iwan.
Ia menambahkan, PKS Kota Tangerang mendorong agar Pemerintah Kota bersama pihak terkait dapat bernegosiasi dan sama-sama menyepakati solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. (*/rls)