Warga Keluhkan Minimnya Sosialisasi Rapid Test Antigen di Bandara

    FOTO: Seorang penumpang berjalan menuju keluar antrian usai Rapid Test Antigent di Bandara Soekarno Hatta

    TANGERANG – Sejumlah warga mengaku kaget akan pemberlakuan penerapan Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Mereka mengeluhkan minimnya sosialisasi perihal pemberlakukan aturan tersebut.

    Pantauan beritatangerang.id, puluhan warga berkumpul di area airport helth center untuk menjalani rapid tes, PCR sebagai syarat menggunalan jasa penerbangan Bandara Soetta.

    Area test yang disediakan Angkasapura II berbentuk food truck. Terdapat sekira delapan food truck yang disediakan untuk warga menjalani Rapid Test Antibodi maupun PCR yang salah satu di antaranya disiapkan untuk ruang pendaftaran dan pembayaran.

    Puluhan warga yang mengantre untuk menjalani tes masuk satu persatu ke ruang test. Para petugas juga bersiaga dengan menggunakan APD lengkap.

    Salah satu warga Bogor, Ela mengatakan, pihaknya baru mengetahui informasi tersebut dari sepupunya.

    “Awalnya saya mau berangkat ke Bali Jumat (18/12/2020) karena ini saya memutuskan untuk berangkat hari ini,” kata Ela saat ditemui di Airport Helth Center, Kamis (17/12/2020).

    Ia bahkan mengaku sudah menjalani Rapid Test antibodi sehari sebelum ia berangkat ke Bandara Soetta.

    “Kemaren (Rabu-red) saya sudah rapid test antibodi dan hasilnya non reaktif, kalau begini kan saya harus rapid lagi. Saya sih enggak masalah mengeluarkan uang untuk rapid lagi, tapi harusnya sosialisasinya harus dilakukan lebih gencar lagi agar warga tahu,” ujarnya.

    “Untung saya masih keburu untuk rapid lagi, kalau misal waktunya tidak cukup kan sayang tiketnya hangus,” imbuhnya.

    Hal serupa juga diungkapkan Gilang, ia mengaku tidak keberatan jika diberlakukan rapid test antigen.

    “Yang harus dievaluasi soal sosialisasinya, kalau biaya rapid testnya sih enggak membebani,” ujarnya. (Den)