Antisipasi Kejadian Gudang Meledak, Pengawasan di Neglasari Diperketat

    Camat Neglasari Ubaidillah Ansar

    TANGERANG – Antisipasi kejadian gudang meledak seperti yang terjadi di Kosambi beberapa waktu lalu, pejabat di ruang lingkup wilayah Kecamatan Neglasari akan memperketat pengawasan. Khususnya terhadap sejumlah gudang yang berdiri di sana.

    Langkah yang bakal ditempuh yaitu dengan mendatangi dam melakukan pengecekan terhadap sejumlah kawasan pergudangan. “Kami sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian Neglasarii dan Koramil Batuceper, untuk turun bersama melakukan pengawasan langsung ke kawasan pergudangan,” ungkap camat Neglasari Ubadillah Ansar.

    Ia mengakui, bila di wilayahnya terdapat banyak gudang. Bahkan jumlahnya mencapai 1200 gudang. Letak Neglasari yang berbatasan langsung dengan Bandara Internasional Soekarno – Hatta, menjadi daya tarik pengembang untuk membangun pergudangan.

    Terdapat 2 kawasan pergudangan yang cukup besar. Diantaramya kawasan Vivo Business Park. Komplek ini memiliki 200 gudang. Komplek pergudangan lainnya adalah Bandara Mas. Jumlahnya mencapai 1000 gudang. “Kami akan melakukan pengawasana bersama 3 pilar. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap camat yang akrab disapa Ubed ini.

    Upaya pengawasan tersebut tambah Ubed, juga untuk meminimalisir peredaran narkoba. “Pertama mengantisipasi gudang yang melakukan aktivitas mengolah bahan berbahaya. Kedua meminimalisir upaya perdagangan narkoba,” tutur Ubed.

    Ia mencontohkan, terbongkarnya sindikat narkoba di Kecamatan Periuk akhir pekan lalu. Kelompok ini memiliki bahan terlarang jenis sabu sekitar 87 kilogram. “Kami akan memperketat pengawasan pabrik dan gudang. Memastikan mereka tidak menyimpan atau mengolah barang berbahaya atau terlarang,” tandas Ubed.

    Terpisah Kapolsek Neglasari Kompol Ubaidillah membenarkan, terkait aksi pengawasan bersama 3 pilar. “Benar. Kami sudah berkoordinasi dengan jajaran kecamatan. Untuk melaksanakan kegiatan bersama,” ungkapnya. Bahkan kata Ubaidillah, pihaknya sudah mendatangi sejumlah ruko di kawasan Benteng Business Centre (BBC), Senin (30/10).

    “Berdasarkan hasil pengawasan di kawasan bisnis tersebut, hasilnya nihil. Artinya kami tidak menemukan aktivitas usaha yang mengolah bahan-bahan berbahaya,” terangnya. Dalam waktu dekat ini kata Ubaidillah, 3 pilar akan menyisiri seluruh pergudangan. Yaitu unsur kepolisian, TNI dan kecamatan. Untuk memastikan kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku usaha di Neglasari. (hdj)