JAKARTA (BT) – Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia sepekan ke depan.
Hal itu disebabkan berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.
“Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator,” tulis Deputi Bidang Meteorologi R. Mulyono R. Prabowo dalam laman resmi BMKG.
Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan. Kondisi tersebut tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan yang cukup signifikan di wilayah Indonesia.
Berdasarkan kondisi itu, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan juga angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi itu pun menyelimuti wilayah Jabodetabek sepekan ke depan.
Pada Senin 6 Januari 2020, melalui situs resminya, BMKG menyampaikan peringatan dini terhadap potensi hujan disertai petir di wilayah Jakarta. Sementara itu prakiraan cuaca di Bodetabek siang nanti, untuk wilayah Bogor dan Depok diguyur hujan ringan, Tangerang hujan lokal, dan wilayah Bekasi diprediksi berawan. (Hmi)