TANGERANG (BT) – Kol merupakan sejenis sayuran yang biasanya tumbuh di dataran tinggi serta identik dengan udara yang sejuk. Namun ternyata tidak demikian, di dataran rendah dengan udara yang cukup panas seperti di Kabupaten Tangerang, tanaman Kol dapat umbuh dengan normal.
Para petani di Desa Blukbuk, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang sukses menanam Kol di lahan yang memiliki dataran rendah. Hasil tanamannya pun cukup memuaskan.
Murtala, seorang petani di desa tersebut mengungkapkan, pengalaman pertamanya menanam Kol di lahan seluas 200m itu berbuah hasil yang memuaskan.
“Baru mencoba tanam, alhamdulillah itu berat kolnya 1 kilo sampai 2 kilo, karena dalam mengurusnya belum terlalu biasa dan belum berpengalaman. Kita baru coba-coba, alhamdulillah berhasil walau tak sebesar kol di dataran tinggi,” ucap Murtala, Jumat (21/2/2020).
“Dari tanam sampai panen itu 2 bulan setengah, perbedaan dari dataran rendah sampai dataran tinggi itu di varietas. Kalau varietas dataran tinggi itu bisa 5 kilo sampai 7 kilo berat kolnya. Kalo kita masih baru, tapi alhamdulillah berhasil,” lanjutnya.
Menurut para ahli dan pakar pertanian, kata Murtala, untuk berat kol di dataran rendah itu sudah cukup baik, karena perbedaan tanah dan cuaca sangat mempengaruhi hasilnya, jadi hasilnya berbeda dengan kol dataran tinggi.
Kata dia, salah satu kendala bertani Kol jika menanam di musim kemarau yaitu kesulitan air. Sebaliknya jika menanam pada musim penghujan, kendalanya yaitu banyak hama ulat di lahan garapannya.
“Kami mengatasi air dan ulat ya, kita bikin sumber air kalau musim kemarau, kita bikin sumur pantek, kalau musim hujan masalahnya ada di ulat, kita tinggal tambah perawatan dengan pembasmi hama,” tandasnya. (Ris/Hmi)