JAKARTA – Pemerintah perlu meyakinkan virus corona tidak menyebar ke Indonesia dan memperkuat ekonomi domestik apabila wabah corona berdampak besar.
Direktur Core Indonesia Pieter Abdulah mengatakan, virus corona belum terlalu berdampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Menurutnya, hal tersebut sangat bergantung kelanjutan dari bagaimana penangan virus di China saat ini.
“Kalau penyebaran virus terus meluas, tidak tertangani maka kekhawatiran akan semakin besar. Jadi dampaknya akan lebih besar. Apalagi, China adalah partner besar,” katanya dilansir Bisnis.com, Selasa (28/1/2020).
Ia menuturkan dampak virus corona terhadap ekonomi Indonesia dari sektor riil belum terlihat. Namun, di sektor keuangan sudah mulai terasa, misalnya dengan pelemahan rupiah, harga komoditas yang tertahan lantaran harga minyak yang cenderung turun.
“Saat ini di sektor riil belum terlalu berdampak, sekarang kekhawatiran investor lebih pada ke pasar keuangan. Pasar modal sudah terdampak negatif, tapi kalau berlarut bisa masuk ke sektor riil, maka ekspor akan terpengaruh negatif, daya beli masyarakat turun,” jelasnya.
Berkaca dari kasus virus SARS sebelumnya, memang terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi di China mencapai 1%. Apabila virus corona yang saat ini semakin meluas maka kemungkinan penurunan ekonomi lebih besar. Apalagi Kota Wuhan sebagai pusat industri otomotif. Artinya apabila semakin parah, maka kegiatan ekonomi akan terhenti, dan dampak ke China pasti akan besar.
“Kekhawatiran akan menurunkan permintaan global, hal ini bisa mempengaruhi ekonomi Indonesia. Permintaan pasokan ke Indonesia akan turun,” ujarnya.
Menurut ia, apabila virus corona berlarut-larut maka permintaan global akan turun dan harga komoditas akan tertahan dan mengarah kepada rebond. Maka, dampak terhadap ekonomi bisa negatif, karena harga komoditas berada di angka terendah, dan eskpor juga rendah.
“Saat ini untuk impor dari China belum terpengaruh, karena yang diisolasi hanya Wuhan belum semua. Kalau meluas di seluruh China, barulah ekonomi China benar-benar lumpuh, sehingga akan berdampak pada impor, apalagi ekspor,” terangnya.
Dalam kesempatan berbeda, Anggota Komis XI DPR Fraksi Partai Demokrat Vera Febyanth mengatakan, pemerintah perlu mengantisipasi untuk menimalisir kekhawatiran yang lebih besar.
ia mengatakan, peringatan travel warning China dan sejumlah negara yang terdampak wabah virus Corona dapat berimbas pada sektor pariwisata domestik. Meskipun turis asing yang masuk di Indonesia dikatakan aman, namun saat ini belum ada jaminan atau bukti yang sah.
“Ini yang perlu dipikirkan, apalagikan banyak tenaga kerja China yang masuk di Indonesia,” katanya.
Vera juga menyoroti dampak virus corona terhadap ekonomi, khususnya terhadap inflasi. Menurutnya, kementerian-kementerian terkait harus menyiapkan langkah untuk mengantisipasi.
“Kita tidak tahu, bisa jadi virus menyebar lewat makanan, atau impor barang makanan. Anggaran untuk mengantisipasi hal itu juga perlu dipikirkan,” imbuhnya. (Bsc/Red)