Didemo Pemuda, Camat Batuceper Siap Dicopot

    FOTO: Suasana saat aksi di kantor Kecamatan Batuceper

    TANGERANG – Sekumpulan pemuda menggelar aksi unjuk rasa di kantor Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, pada Rabu (16/9/2020).

    Para pemuda yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Batuceper ini menilai Camat Batuceper Rahmat Hendrawijaya kurang transparan dan terkesan menutup diri, sehingga memicu reaksi pemuda.

    Ketua KNPI Kecamatan Batuceper Hardiansyah dalam orasinya menyebut bahwa Camat Batuceper enggan melibatkan unsur pemuda dalam mensosialisasikan program-program Pemkot Tangerang.

    Selain itu, Hardiansyah juga menuding adanya pembiaran atas beberapa proyek bangunan yang disinyalir belum mengantongi ijin di beberapa titik wilayah Kecamatan Batuceper.

    “Kita bicara terkait kondusifitas pemuda karena beliau tidak mampu untuk melakukan itu semua, kemudian yang kedua terkait beberapa program yang telah diklaim oleh bapak Wali Kota Tangerang, cuma kami tidak pernah ada sosialisasi dan juga keterbukaan informasi publik, dan yang ketiga soal ijin mendirikan bangunan,” ungkap Hardiansyah.

    Menurut Hardi, Camat Batuceper juga terkesan menutup diri dari dan tidak pernah memberikan akses kepada organisasi pemuda untuk berbuat bagi lingkungan.

    “Tidak ada solusi yang memang bisa diberikan oleh bapak camat kita, dan bahwasanya beliau juga sudah siap jika tuntutan kita tercapai, dan kami selaku pemuda akan terus melakukan upaya untuk bisa segera diganti karena kami ingin pemimpin di Batuceper ini lebih progresif lagi,” tegas Hardi.

    Sementara Camat Batuceper Rahmat Hendrawijaya mengaku siap hengkang dari jabatannya secara prosedural jika memang dinilai kurang mampu bersinergi dengan elemen pemuda yang tergabung dalam organisasi KNPI Kecamatan Batuceper.

    “Kalau memang itu dasar untuk saya dicopot silahkan, sampaikan surat kepada wali kota, copot Camat Batuceper karena tidak ada toleransi dan tidak ada rasa kekeluargaan dengan pemuda,” ungkap Camat.

    Meski demikian, camat membantah jika selama ini dirinya tertutup dengan organisasi KNPI seperti yang dituduhkan. Bahkan dirinya mengaku sebelumnya sempat berkomunikasi secara intens.

    “Bukan saya tidak mau menghadiri pelantikan ketua, kita sedang dalam masa PSBB dan setiap kegiatan kerumunan itu tidak disarankan, malahan saya minta kepada panitia untuk melakukan pelantikan tersebut melalui Zoom Meeting, bahkan sehari sebelum pelantikan saya sempat berkoordinasi dengan ketua,” terangnya.

    Terkait bangunan yang tidak memiliki ijin pun camat mengaku terbuka agar seluruh elemen pemuda ikut mengawasi setiap proyek pembangunan yang ada diwilayah batuceper untuk selanjutnya dilaporkan kepada Satpol PP Kota Tangerang.

    “Penegakan perda ranahnya ada disatpolPP Kota Tangerang, kalau memang ada bangunan di wilayah Batuceper silahkan laporkan kita sama sama ke sana mumpung ada teman – teman dari Satpol PP di sini,”ungkap Camat.

    Ia juga menjelaskan, untuk program RW Net atau jaringan internet gratis dirinya hanya sebatas mengajukan dan melaporkan kepada dinas komunukasi dan informatika untuk dilakukan pemasangan yang saat tengah berjalan disetiap RW yang ada dikecamatan Batuceper.

    “Kita tidak tahu menahu terkait program itu, itu adanya di Kominfo, untuk lebih detailnya teman-teman KNPI bisa berkoordinasi dengan Kominfo,”tuturnya.

    Meski demikian, ia mengaku aspirasi yang disampaikan oleh KNPI Kecamatan Batuceper untuk selanjutnya akan dijadikan bahan evaluasi untuk lebih baik lagi dalam membangun sinergisitas dengan seluruh elemen masyarakat yang ada di Kecamatan Batuceper.

    “Saya hargai teman-teman menyampaikan aspirasi, dan apa yang disampaikan tersebut mungkin bagian dari kelemahan saya, dan itu adalah salah satu koreksi buat saya,” pungkasnya. (Hmi)