Dikeluhkan Warga, DPRD Kota Tangerang Sidak Proyek Tol Bandara – Kunciran

    FOTO: Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Apanudin saat berbincang bersama warga terdampak proyek tol Bandara - Kunciran

    TANGERANG (BT) – Komisi I dan IV DPRD Kota Tangerang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan proyek tol Bandara – Kunciran di Jalan Mandala, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Rabu (13/11/2019) sore.

    Sidak sejumlah anggota DPRD ini merupakan respon terhadap laporan dan keluhan sebagian warga Kelurahan Tanah Tinggi yang terdampak proyek pembangunan tol Bandara – Kunciran. DPRD Kota Tangerang mendapati laporan warga yang meminta pembangunan proyek tersebut tidak menutup akses jalan penghubung antar kampung.

    Hal itu disampaikan Apanudin, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tangerang di lokasi sidak. Menurut ia, sidak gabungan ini dilatarbelakangi atas laporan warga yang juga diprakarsai oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan setempat terkait permasalahan proyek tersebut.

    “Iya, ini sidak gabungan DPRD Komisi I dan IV untuk menindaklanjuti adanya aduan warga. Jadi warga di sini minta jalan penghubung untuk tidak ditutup,” ungkap politisi Partai Gerindra ini.

    Sebab, lanjut ia, jalan penghubung itu merupakan akses yang biasa digunakan warga untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Namun bila jalan ditutup, maka satu-satunya jalan menuju sekolah yakni melalui Jalan Raya Daan Mogot. Hal itulah yang kini menimbulkan keresahan di masyarakat setempat.

    “Area ini satu-satunya jalan aman menuju sekolah. Biar bagaimanapun aksesnya masih sangat dibutuhkan warga. Baik untuk kebutuhan sarana pendidikan maupun kebutuhan sosial,” jelasnya.

    Pengerjaan proyek tersebut, menurut ia sudah sesuai prosedur. Namun, katanya, keinginan warga yang terdampak juga harus menjadi perhatian dan pertimbangan pihak pengembang atau PT WIKA sebagai pelaksana.

    “Warga minta pengembang untuk membuat jalan penghubung baru jika memang harus ditutup. Tapi tadi memang pimpinan proyek (pimpro) di lapangan, sudah berencana membuat luv di bawah jembatan untuk penghubung jalan,” terangnya.

    Meski demikian, politisi partai Gerindra ini mengaku akan terus memonitoring persoalan tersebut. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan warga terdampak di sekitar Kelurahan Tanah Tinggi.

    “Jika keinginan warga tidak terealisasi, maka kami akan melakukan action bersama masyarakat,” tegasnya.

    “Walaupun direalisasikan, pihak pengembang harus terlebih dahulu membuatkan akses atau sarana untuk masyarakat. Karena itu adalah bentuk komitmen pengembang kepada masyarakat,” imbuhnya. (Hmi)