Dishub Berencana Bangun Koridor II

    Wakil Walikota Tangerang Sachrudin (kiri), saat melaunching BRT koridor I akhir tahun lalu.

    TANGERANG – Dinas Perhubungan Kota Tangerang, merencanakan untuk menambah amgkutan transportasi massal koridor II. Armada Bus Rapid Trasit (BRT) tersebut, akan melayani trayek terminal Cibodas – terminal Poris Plawad.

    Sebanyak 10 bus, akan disiapkan melayani jalur ini. Tiap armada, mampu menampung kapasitas hingga 40 penumpang. Interior kendaraan didisain untuk 20 penumpang duduk dan 20 orang berdiri. Bus ini juga dibekali fasilitas AC.

    Berbeda dengan BRT pendahulunya yaitu bus koridor I yang dibuat high deck, kendaraan tranportasi koridor II dimodifikasi low deck. Sehingga tidak membutuhkan halte tinggi bagi penumpang untuk naik turun bus.

    Berbekal low deck ini, maka tidak diperlukan halte khusus bagi penumpang saat menunggu kendaraan. Cukup berupa tempat pemberhentian bus (bus stop-red). “Berdasarkan hasil survey terakhir, kami akan menyediakan 26 – 30 tempat pemberhentian bus. Tersebar di lokasi strategis sepanjang rute yang dilewati BRT,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Syaeful Rohman.

    Jam operasional BRT koridor II, juga akan disamakan dengan koridor I. Yaitu beroperasi mulai pukul 05.00 – 22.00 WIB. Syaeful menyebut, keberadaan koridor II sangat potensial. Sebab melintasi kawasan perumahan, sekolah dan beberapa mal.

    “Diharapkan dengan BRT koridor II ini, kebutuhan kendaraan transportasi massal warga dapat dipenuhi,” tutur Syaeful. Berikut jalur yang akan dilewati BRT koridor II berangkat dari terminal Poris Plaead. Bus akan melewati Jalan Benteng Betawi – Jenderal Sudirman – Jalan Teuku Umar- Jalan Imam Bonjol, Jalan Kavling Pemda – Jalan Pandan Raya – Jalan Sawo – Jalan Borobudur Raya kemudian tiba di terminal Cibodas.

    Dari terminal Cibodas, BRT akan melintasi Jalan Karet Raya – Jalan Cemara Raya – Jalan Beringin Raya – Jalan Teuku Umar – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Benteng Betawi kemudian tiba kembali di stasiun Poris Plawad. Satu unit BRT, akan mereduksi angkutan umum T02 dan R11.

    Sedangkan masalah tarif penumpang, akan disesuaikan dengan BRT koridor I sesuai perda. “Desember ini kami merencanakan lelang. Terkait pengadaan unit bus dan perusahaan pengoperasi kendaraan. Sedangkan fasilitas bus stop, kami yang akan membangunnya,” tandas Saeful. (tam)