TANGERANG (BT) – Penyelenggaraan Festival Budaya Nusantara (FBN) III memang masih berlangsung sampai hari ini. Namun, jika FBN III tidak mengalami kemajuan kualitas penyelenggaraan seperti FBN I dan II, artinya FBN III belum menjadi peristiwa budaya.
“FBN I dan II sudah gagal. FBN III belum bisa saya katakan gagal, karena masih berlangsung. Kurang objektif kalau FBN masih berlangsung saya sudah menyimpulkan,” ungkap Ketua Dewan Kesenian Tangerang (DKT) Madin Sumadiningrat.
“Saya hanya memprediksi, kalau penyelenggaraannya sama saja dengan FBN I dan FBN II, artinya FBN III ini tidak mengalami kemajuan,” lanjut Madin, saat berbincang dengan Beritatangerang.id, Jumat (6/12/2019).
Jika demikian, Budayawan Tangerang ini menilai bahwa event tahunan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang ini hanya sebatas seremonial belaka.
“Masih sebatas seremonial, hiburan yang semata ramai saat disajikan, tapi tidak berdampak pada gerakan kebudayaan yang semestinya hidup di Kota Tangerang,” terangnya.
Selain itu, Madin melanjutkan, kalau target capaian Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pada penyelanggaraan FBN III ini hanya agar masyarakat mengetahui seni budaya yang ada di Kota Tangerang, maka menurutnya FBN III ini gagal, tidak punya progres kemajuan.
“Apakah setiap usai pelaksanaan FBN tidak ada kajian yang evaluatif? Yang menelisik kelemahan dan kelebihan penyelenggaraan? Boleh jadi, sehingga penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) hanya mengopas FBN tahun sebelumnya,” tukas budayawan asal Kota Tangerang itu.
Ia juga mengungkapkan, seyogyanya Festival Budaya menjadi pesta para penggiat seni dan budayawan di Kota Tangerang. Namun tidak demikian, boleh jadi festival ini hanya sebagai ajang seremonial untuk menggugurkan sebuah kewajiban. (Hmi)