
TANGERANG – Sejak dicanangkannya Program Kampung KB oleh Presiden RI Joko Widodo pada Januari 2016 lalu, telah banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Mulai dari kalangan bawah, menengah sampai kepada masyarakat kalangan elit.
Bahkan tulisan-tulisan mengenai Kampung KB, telah banyak mengisi kolom-kolom pemberitaan di media massa. Seperti surat kabar, majalah dan tabloid. Juga menjadi pemberitaan yang cukup hangat dan populer di media-media elektronik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Iis Aisyah menjelaskan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi dibentuknya Kampung KB. Pertama untuk meningkatkan kembali Program KB. Supaya bergema dan terdengar gaungnya seperti pada era Orde Baru.
“Kedua meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara. Serta pembangunan sektor terkait. Dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas,” jelasnya.
Ketiga tambah Iis, penguatan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat.
“Keempat mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia yang tertuang dalam nawacita. Terutama pada agenda prioritas ketiga. Yaitu memulai pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Juga penguatan agenda prioritas kelima. Yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” terang Iis.
Kemudian terakhir kata Iis, untuk menyongsong tercapainya bonus demografi yang diprediksi akan terjadi pada 2010 – 2030.
Secara umum, tujuan dibentuknya Kampung KB adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK. Serta pembangunan sektor terkait lainnya. Dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

“Terkait tujuan tersebut di atas, maka tidak bisa lepas dari delapan fungsi keluarga yang menjadi dasar pembentukan Kampung Samawa (sakinah, mawaddah, warahmah-red),” ujarnya. Di Kota Tangerang lanjut Iis, Kampung KB mulai dibentuk pada 2017 lalu. Awalnya berupa satu Kampung KB Percontohan. Berada di Kelurahan Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari.
Kemudian Kampung KB bertambah menjadi 13 kampung pada 2018. “Selanjutnya pada 2019 ini, akan digenapkan menjadi 26 Kampung KB. Itu artinya, di setiap kecamatan terdapat dua Kampung KB,” tutur Iis.
Sementara itu Sekretaris DP3AP2KB Kota Tangerang Wibisono menerangkan, Kampung KB sangat erat kaitannya dengan Program Kampung Kita. Salah satu program yang digalakan oleh Pemkot Tangerang untuk mendorong semangat masyarakat dalam memberikan perubahan positif di lingkungannya.
“Sejak 11 Juni hingga 20 Juni 2019, kami melalui Bidang Pengendalian Penduduk secara beruntun membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB di setiap RW lokus Kampung KB,” terang Wibi.
Pembentukan pokja tersebut, diiringi dengan pelatihan dan bimbingan terkait tugas dan fungsi pokja. “Hasil dari kegiatan ini, diharapkan Pokja akan lebih fokus dan terarah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sesuai dengan tujuan utama pembentukan Kampung KB. Yaitu membangun keluarga sejahtera melalui delapan fungsi keluarga,” papar Wibi.
Delapan fungsi keluarga tersebut masing-masing fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta dan kasih sayang serta fungsi perlindungan. Ditambah fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi seta fungsi lingkungan.
“Melalui pengoptimalan delapan fungsi keluarga tadi, diharapkan akan dapat terbentuk keluarga Samawa. Sehingga secara berjenjang akan dapat membentuk Kampung Samawa,” tandas Wibi. (ads)