TANGERANG – Rekomendasi kenaikan upah tahun 2023 yang dituntut Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) tersebut berdasarkan hasil survei kebutuhan hidup layak (KHL) di sejumlah pasar tradisional.
Demikian diungkapkan Presidium AB3 Dedi Sudarajat saat menggelar aksi long march di depan kantor Wali Kota Tangerang, Jalan Satria Sudirman, Kecamatan Tangerang, kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (10/11/2022).
“Jadi, kita lakukan survei pasar sejumlah 60 komponen, dan ketemulah angka 24,5 persen. Jadi, angka kenaikan upah itu yang akan kita kawal,” ungkap Dedi.
Menurut Dedi, dalam hasil survei KHL yang merujuk UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tersebut, upah buruh tahun 2022 tidak sesuai dengan kebutuhan hidup.
“Surveinya kebutuhan pokok seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Untuk hidup lajang saja tidak cukup, apalagi untuk menghidupi istri dan anak dari pekerja,” jelasnya.
Nampak ribuan buruh yang tergabung dalam AB3 ini menggelar aksi long march di Puspemkot Tangerang untuk menuntut upah minimum kota/kabupaten (UMK) tahun 2023 naik sebesar 24,5 persen.
Para buruh melakukan aksi long march diawali dari sejumlah titik kumpul, seperti dari wilayah Jatiuwung, Periuk, dan Batuceper. Kemudian, mereka berkumpul untuk sama-sama menggeruduk kantor Wali Kota Tangerang.
Dalam aksi, peserta melakukan long march kendaraan sepeda motor dan mobil komando. Mereka juga membawa sejumlah alat peraga seperti bendera, spanduk, poster, hingga brosur yang berisi aspirasinya.
Dedi melanjutkan, aksi long march ini dilakukan untuk memastikan bahwa rekomendasi kenaikan UMK 2023 sebesar 24,5 persen diterima oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
“Hari ini kami memastikan bahwa rekomendasi dari AB3 yang kemarin kami kasih ke Disnaker sudah sampai ke meja wali kota. Dan harapan kami meminta kepada wali kota untuk dibuat juga rekomendasi itu untuk bisa dibuatkan SK,” tuturnya.
Dalam siaran pers AB3, kehidupan buruh di Banten sangat berdampak setelah dua tahun pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2022.
Kehidupan masyarakat semakin jauh dari layak. Pemutusan hubungan kerja (PHK) juga terjadi di mana-mana. Lalu, investasi yang masuk tidak berhasil membuka lapangan pekerjaan.
Siaran pers itu juga menyampaikan bahwa sudah dua tahun kenaikan upah insignifikan. Apalagi, bahan-bahan pokok seperti bahan bakar minyak mengalami kenaikan.
Dedi menyatakan, pihaknya meminta Wali Kota Tangerang untuk ikut memberikan rekomendasi kepada Gubernur Banten bahwa UMK 2023 naik sebesar 24,5 persen. Pada kesempatan yang sama, perwakilan buruh diterima untuk audiensi bersama Asda III.
“Terkait hasilnya, kami sudah sampaikan rekomendasi yang menerima Asda III. Dan Asda III ini berjanji ke kami akan menyampaikan rekomendasinya ke wali kota. Dan wali kota akan menerima dewan pengupahan kota,” terang Dedi.
Namun bila Wali Kota Tangerang tidak ikut memberikan rekomendasi yang sesuai dengan keinginan AB3 ke Gubernur Banten, Dedi menyebut bahwa pihaknya akan menggelar aksi susulan.
“Kalau rekomendasi itu tidak dibuat ke Gubernur, kami pastikan akan demo lagi. Maka, kami lihat minggu depan apakah betul wali kota merekomendasikan angka 24,5 persen ke Gubernur,” pungkasnya. (Hmi)