TANGERANG – Berniat mempraktekan ilmu kebal kepada para pasien, justru berujung pada petaka. Sebab kegagalan atraksi tersebut, menyebabkan 14 warga Sepatan harus dilarikan ke rumah sakit.
Musibah ini bermula saat pria asal Lampung bernama Didi, bermaksud unjuk kebolehan. Yaitu mempraktekan ilmu kebal kepada pasiennya. Didi yang telah menetap di Sepatan, menggelar praktek ilmu kekebalan di rumah kontrakan milik Mansur, Kampung Rawa Kopi, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kamis (23/11).
Didi menjalankan praktek ilmu kekebalan dengan 2 tahapan. Pertama tubuh pasien diiris dengan menggunakan senjata tajam berupa golok. Kemudian tahap kedua padien mencuci tangan dengan air keras.
“Tes kekebalan tahap pertama dilakukan seminggu yang lalu. Para korban dibacok dan diiris dengan golok. Namun tidak mengalami luka apapun,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota AKBP Dedi Supriyadi.
Namun sayang, tes tahap kedua mengalami kegagalan. Pasien yang mencuci tangan dengan air keras menderita luka yang cukup serius. “Setelah para korban mencuci tangan dengan air keras, satu jam kemudian tangan mereka terasa panas dan melepuh,” ucap Dedi.
Setidaknya 14 pasien menjadi korban aksi gagalnya prsktek ilmu kebal. Diantaranya Idra (40), Ziban (39), Ucok (35), Jaya (27), Musim (21), Jaudi (53), Irman (22),. Mereka terpaksa dilarikan ke RS Mitra Husada karena mengalami luka melepuh di kedua tangannya.
Sedangkan Ari (22), Habib (21), Dedi (39), Aput (20), Wahyu (20), Usup (19) dan Adi (22), hanya dirawat di rumahnya masing-masing. Kesemuanya adalah warga Sepatan. Korban mengalami luka melepuh pada kedua telapak dan pergelangan tangan. Setelah kejadian itu, Didi pun menghilang. Ia tidak diketahui keberadaanya. Hingga kini polisi masih melakukan pengejaran. (rls/hdj)