TANGERANG – Tuntutan percepatan dan transparansi pelayanan publik, mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan innovasi dengan mengembangkan konsep Smart City. Kota Tangerang sebagai kota metropolitan, dinilai berhasil dalam mengimplementasikan konsep smart city di Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan dengan beragam prestasi yang diraih pemkot pada bidang pengembangan smart city. Sehingga tidak heran bila banyak pemda lain ingin mengadopsi dan menerapkan aplikasi yang dimiliki pemkot.
Sampai dengan saat ini, sedikitnya 28 pemda telah mengadopsi sejumlah aplikasi yang telah dikembangkan Pemkot Tangerang. Dua daerah yaitu Pemkab Karawang dan Bekasi, baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait pemanfaatan aplikasi smart city milik Pemkot Tangerang.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana dan Pjs Bupati Bekasi Ruddy Gandakusuma. Sedangkan dari Pemkot Tangerang, diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang Tabrani. Disaksikan oleh Pjs Walikota Tangerang M Yusuf dan Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri, Rabu (16/5), di ruang Tangerang Live Room, gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (16/05).
Bukan tanpa alasan kedua daerah ini memilih aplikasi milik pemkot untuk diadopsi. Seperti disampaikan Bupati Karawang Cellica Nurachdiana. Ia mengaku terkesan dengan berbagai aplikasi yang dimiliki pemkot. Menurutnya, meski Karawang berada di Provinsi Jawa Barat yang juga dikenal dengan smart citynya, namun Cellica merasa sistem Smart City di Kota Tangerang lebih cocok untuk diimplementasikan di Karawang.
“Bandung bagus, di sini juga bagus. Tentunya kami memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilih aplikasi yang dikembangkan Pemkot Tangerang,” ungkap Cellica. Ia menambahkan, rombongannya datang ke kota Ahlakul Karimah setelah melakukan berbagai kajian.
Ia berharap, Pemkab Karawang bisa mengadopsi 174 aplikasi yang kini dimiliki oleh pemkot Tangerang. Sehingga Pemkab Karawang dapat meningkatkan pelayanan publik ke masyarakat. “Kami akan mengadopsi beberapa aplikasi terkait e-Government. Juga pelayanan publik dan aplikasi pengaduan masyarakat,” tuturnya.
Ungkapan senada disampaikan Pjs Bupati Bekasi, Ruddy Gandakusuma. Ia mengatakan, pihaknya sangat ingin mengadopsi semua aplikasi yang dimiliki Pemkot Tangerang. “Apalagi Kota Tangerang dan Bekasi punya kultur yang tidak jauh beda. Juga sama-sama sebagai daerah penyangga Ibu Kota,” terang Ruddy.
Ia menambahkan, telah melihat langsung efektifnya pelayanan publik melalui aplikasi yang dikembangkan Pemkot Tangerang. Untuk diketahui, penadatanganan MoU selanjutnya ditindaklanjuti melalui penadatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang sifatnya lebih tehnis. Termasuk detil aplikasi yang akan diadopsi oleh dua daerah tersebut. (hms)