Kota Tangerang Layak Investasi

    Kawasan hijau di seputar Cikokol, Kota Tangerang.

    TANGERANG – Kota Tangerang merupakan salah satu kawasan satelit ibu kota. Wilayah tersebut terus meningkatkan performanya agar mampu menarik lebih banyak investasi ke kawasan tersebut.

    Berbagai upaya diwujudkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, dengan menyusun program utama sebagai Kota Layak Investasi. Kemudahan pun diberikan kepada pengusaha dalam mengembangkan usahanya.

    Melalui program Kota Layak Investasi itu, Pemkot Tangerang melakukan terobosan. Caranya dengan memangkas jalur investasi melalui sistem online maupun membuat Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang mengintegrasikan 10 dinas/badan dalam satu lokasi serta membuka pelayanan Sabtu dan Minggu.

    Jalur kereta tujuan Bandara Soetta yang melintas wilayah Kota Tangerang, menjadi nilai lebih bagi kota yang menjadi penyangga ibukota ini.

    “Terobosan tersebut membuat investasi di Kota Tangerang meningkat setiap tahun. Juga mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD),” ucap Walikota Tangerang Arief R Wismansyah.

    Data terakhir atau pada 2017 lalu, realisasi investasi di Kota Tangerang mencapai Rp5,5 triliun. Lima sektor besar, turut penyumbang investasi di Kota Tangerang. Diantaranya sektor perdagangan dan reparasi, sektor logam mesin dan elektronik, sektor makanan, sektor kimia dan sektor tekstil.

    “Kota ini nyaman dan aman untuk usaha. Berbagai fasilitas pun akan terus kami tingkatkan. Termasuk menyediakan transportasi publik. Keberadaan Bandara Soekarno-Hatta di Kota Tangerang, menjadikan kota ini sebagai pintu bagi dunia usaha,” tuturnya.

    Dari sisi infrastruktur, kawasan ini memiliki daya dukung yang mumpuni. Seperti jalan tol Jakarta–Merak yang membentang sepanjang 100 km. Juga rencana jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR II), double track kereta api Tangerang-Jakarta.

    Perpanjangan rute Transjakarta Koridor 13 Blok M- Ciledug beberapa waktu lalu.

    Perpanjangan koridor IV Busway (Kalideres-Tangerang), Transjakarta Koridor 13 Blok M-Ciledug dan Frontage Tol (Jakarta-Merak ). Juga jaringan jalan lokal antara lain Trans Tangerang yang kini telah tersedia dua koridor.

    Kota Tangerang merupakan kota metropolitan ke-enam di Indonesia. Berpotensi untuk terus berkembang dan menjadi daerah prioritas nasional. Memiliki sejumlah proyek strategis nasional, seperti pembangunan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran. Hingga perluasan wilayah Bandara Soekarno-Hatta dan jalur kereta bandara.

    Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Beli

    Masyarakat Kota Tangerang memiliki daya beli yang cukup tinggi. Didukung kondisi geografisnya yang sangat strategis termasuk kondisi keamanan yang kondusif. Juga dukungan infrastruktur yang memadai, menjadikan Kota Tangerang sebagai Kota Layak Investasi yang sangat menjanjikan untuk masa depan.

    Arief menyebut, jumlah penduduk Kota Tangerang mencapai 1.667.661 jiwa pada 2017. Dengan indeks pertumbuhan manusia yang tinggi dibandingkan Provinsi Banten maupun nasional yakni 77,01 persen tiap tahunnya.

    Adapun indikator yang mendorong pertumbuhan tersebut adalah angka harapan hidup mencapai 78,91 tahun dan angka melek huruf 98,43 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang pun cukup tinggi. Mencapai 5,30 persen per tahun atau lebih tinggi di atas raihan nasional sebesar 5,02%.

    Grafik pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang.

    Meningkatnya investasi tersebut, diimbangi dengan serapan tenaga kerja. Dari 1.338 proyek kegiatan pada 15 sektor di tahun 2017, telah menyerap sekitar 20 ribu tenaga kerja. Data tersebut merujuk pada realisasi investasi 2017 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).

    Pendapatan per kapita Kota Tangerang dari tahun 2016 ke 2017, juga naik Rp13,76 juta menjadi Rp13,91 juta per tahun. Begitu juga dengan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang pada tahun 2016 mencapai Rp134 triliun menjadi Rp150 triliun pada tahun 2017.

    Peningkatan tersebut menunjukkan Kota Tangerang memang layak dijadikan sebagai Kota Layak Investasi. Sesuai dengan program utama yang disusun.

    Dalam program tersebut, Pemkot juga membuat banyak kebijakan untuk mengakselerasi ekonomi masyarakat. Melalui pemberdayaan UMKM dan koperasi.

    Kota Tangerang telah menjadi kota industri dan jasa. Kota ini juga telah menjadi pusat perdagangan dan kuliner dengan dukungan pendapatan dari sektor hotel dan restoran yang begitu sangat besar.

    Arief menerangkan, peningkatan ekonomi dan investasi memang harus berdampak dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

    Dampak yang timbul antara lain angka pengangguran terbuka yang mengalami penurunan. Juga sejumlah poin kebutuhan dasar masyarakat telah lengkap. “Pemkot Tangerang akan terus melakukan terobosan dan inovasi dalam peningkatan pelayanan,” katanya.

    UMKM yang menjadi kekuatan ekonomi daerah dan masyarakat, terus didorong dari sisi kemudahan izin serta strategi dan proses pemasaran. “Peningkatan ekonomi itu juga turut memicu peningkatan kesejahteraan dan menekan angka kemiskinan di Kota Tangerang,” kata Arief.

    Besaran indikator tingkat kemiskinan di Kota Tangerang pada akhir 2018, ditargetkan sebesar 4,80%. Berbagai upaya terus dilakukan dalam penanganan kemiskinan.

    Arief menuturkan, indikator tingkat kemiskinan di Kota Tangerang pada tahun 2014 mencapai 5,53%. Realisasi pada 2017 turun menjadi 4,94%. Kemudian sampai akhir 2018, ditargetkan turun lagihingga angka 4,80%.

    Selanjutnya indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang merupakan penilaian dari masyarakat sebagai stakeholder pembangunan, juga terus ditingkatkan. Penilaian terhadap pelayanan publik, merupakan refleksi dari sikap masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemkot.

    Nilai IKM Kota Tangerang selama kurun waktu 2016 – 2017, masuk dalam kategori A atau Sangat Baik. Itu menunjukan bila pemkot telah menjalankan fungsi pelayanan publik dengan sangat baik dan memuaskan masyarakat.

    Sejuta Rasa Wisata Di Kota Jasa

    Kota Tangerang juga telah bertransformasi menjadi kota tujuan wisata. Melalui Program Kota Layak Dikunjungi. Kota yang dikenal sebagai seribu industri dan sejuta jasa ini, memiliki sejumlah potensi wisata andalan. Seperti wisata religi, budaya, cagar hingga kuliner.

    Seperti diketahui, Pemkot Tangerang dalam kurun waktu beberapa tahun ini telah banyak membentuk kampung tematik di sejumlah wilayah. Ini merupakan program Tangerang Berbenah menuju Kota Layak Huni, Layak Investasi, Layak Dikunjungi serta Kota Pintar.

    Destinasi wisata Kampung Bekelir di Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, baru-baru ini mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup.

    Wakilwali Kota Tangerang Sachrudin menuturkan, Kampung Tematik memiliki banyak manfaat. Mulai dari sisi ekonomi, pendidikan, lingkungan dan sikap masyarakat.

    Bahkan pembentukan Kampung Tematik tak hanya merubah Kota Tangerang. Namun juga budaya masyarakat yang lebih bersih dan sehat.

    Sejumlah upaya telag dilakukan. Antara lain dengan menata ruang terbuka hijau (RTH) menjadi taman tematik yang menarik. Pemukiman yang kurang rapi ditata menjadi kampung tematik yang memiliki keunggulan di bidangnya.

    Selain itu, ada juga pusat jajanan di Pasar Lama yang sudah dikenal ke manca negara. Menjanjikan kelezatan makanan yang membuat wisatawan cukup ketagihan. Apalagi, pemkot rajin menggelar acara tahunan yang diharapkan mampu menarik lebih banyak pelancong ke kawasan ini.

    Pariwisata memang telah menjadi program utama yang terus ditingkatkan dan dikembangkan melalui pemberdayaan dan potensi yang ada.

    “Kunjungan wisata pun meningkat dan telah menembus satu juta lebih dalam setahun,” terang Sachrudin. Daya tarik wisata di kawasan ini, juga ditunjang oleh keberadaan cagar budaya yang memiliki catatan sejarah dalam perjalanan bangsa ini.

    Ada sembilan bangunan cagar budaya. Diantaranya masjid Kalipasir, LP Anak Wanita, LP Anak Pria, LP Pemuda Kelas 2, Pintu Air di Pasar Baru, Stasiun Kereta Api Tangerang, Museum Benteng Heritage, Vihara Boen San Bio dan Vihara Boen Tek Bio.

    Ikhtiar lain untuk mendorong sektor pariwisata adalah penyelenggaran event tahunan. Tercatat terdapat 22 kegiatan yang telah diselenggarakan. Diantaranya Tangerang Expo, Festival Kuliner, Festival Silat, MTQ, Festival Peh Cun, Festival Anak, Festival Cisadane, Festival Al Azhom, Festival Kampung Pemuda, Festival Film, Festival Visual, Festival Budaya serta Festival Merdeka.

    “Festival yang diselenggarakan menjadi agenda rutin bagi para pelancong dalam menghabiskan liburannya. Ini adalah bagian dari upaya Pemkot menjadi kota layak dikunjungi dengan berbagai event menarik ,” papar Sachrudin.

    Untuk menggenjot sektor pariwisata ini, pemkot telah melakukan inovasi. Yaitu dengan meluncurkan aplikasi pariwisata yang diberi nama E-Plesiran. Aplikasi ini berada dalam portal Tangerang. Memuat beragam informasi tentang objek wisata.

    Kota Tangerang juga menyedian bus wisata berkonsep modern. Bus berwarna merah dengan kapasitas 30 orang tersebut, merupakan bus yang diremajakan dari armada Busline. Dengan sejumlah perombakan, bus tersebut dirancang berbeda untuk memanjakan para wisatawan.

    Dalam satu kali perjalanan, bus menempuh jarak sekitar 13,4 km. Dengan kecepatan rata-rata 25 km per jam. Pada Senin-Jumat, jadwal operasional kendaraan dimulai sore hari. Sedangkan pada Sabtu dan Minggu serta hari libur, operasional dimulai sejak pagi hari. (adv)