Kota Tangerang Terpilih Jadi Percontohan GCoM Asia Tenggara Project

    Walikota Tangerang H Arief R Wismansyah (dua kanan), didampingi Kepala Bappeda Kota Tangerang Sugihharto Ahmad Bagdja (kanan), pada acara penandatanganan MoU GCoM Asia Tenggara Project.

    TANGERANG – Sekretariat Global Covenant of Mayors Asia Tenggara (GCoM SEA) memilih Kota Tangerang dan tiga kota lainnya yang menjadi percontohan GCom Asia Tenggara Project di Indonesia tahun 2021-2023. 

    Walikota Tangerang H Arief R Wismansyah menjelaskan, penandatanganan komitmen GCom Project menjadi sarana yang tepat bagi Pemkot Tangerang untuk menyamakan persepsi dan langkah dalam melakukan kegiatan terkait perubahan iklim dan merangkul semua stakeholder untuk turut serta didalamnya. 

    “Saya berharap agar semua perangkat daerah berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini melalui pendampingan secara langsung dari pihak sekretariat Global of Mayors (GCoM) Asia Tenggara,” kata Arief, pada acara penandatanganan Komitmen GCom, Senin (13/12).  

    Menurutnya, Kota Tangerang sangat berharap dapat berpartisipasi aktif dalam GCoM Asia Project, sebab perubahan iklim merupakan isu yang sangat krusial di tengah kepadatan penduduk yang mencapai lebih dari dua juta jiwa. Ditambah keragaman aktivitas kerja, ras dan suku bangsa. 

    “Posisi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, menjadikan Kota Tangerang sebagai penyangga metropolitan. Sehingga tidak mengherankan apabila produksi karbon menjadi lumayan besar dan memerlukan perhatian dari semua lapisan masyarakat termasuk pemkot,” terang Arief.

    Menurutnya, produksi karbon dapat menyebabkan peningkatan pemanasan global yang berdampak pada kenaikan level air laut. Sehingga dapat mengakibatkan banjir ataupun kekeringan yang bisa mengancam ketahanan pangan. 

    “Berangkat dari hal tersebut diatas, Pemkot Tangerang sangat peduli untuk mengontrol produksi karbon. Kepedulian itu ditunjukan dengan dicantumkannya indikator penurunan emisi pada program yang berada di misi kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2019-2023. Sehingga menjadi landasan bagi Pemkot Tangerang dalam mengembangkan kegiatan yang mendukung pengurangan emisi,” papar walikota. 

    Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Sugihharto Ahmad Bagdja mengatakan, penerapan yang dilakukan pemkot diantaranya dengan pelaksanaan hari bebas kendaraan dan uji emisi di beberapa titik lokasi. 

    “Kami juga melaksanakan pengawasan terhadap sejumlah industri terkait tingkat ketaatan pengelolaan lingkungan dan pembentukan kampung iklim di lebih dari 100 RW di Kota Tangerang,” ujar pejabat yang akrab disapa Ugi ini. 

    Pengurangan volume sampah juga dilakukan melalui kegiatan pendirian bank sampah,  pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dan budidaya maggot. 

    “Dari sektor transportasi, Pemkot Tangerang sudah menyediakan Bus Rapid Transit (BRT). Kendaraan yang familiar disebut tayo ini disubsidi pemkot dengan tujuan memberikan transportasi murah dengan kapasitas besar. Sehingga diharapkan akan dapat mengurangi produksi karbon. Disamping itu pemkot juga menyediakan jalur khusus sepeda yang tujuannya memudahkan pesepeda saat melakukan perjalanan,” tandas Ugi.