Lapak Prostitusi Ecek Ecek Dirazia Petugas

    Para PSK dan pasangannya saat digelandang ke markas Satpol PP Kota Tangerang, Minggu (24/3).

    TANGERANG – Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang, merazia lokasi prostitusi ecek-ecek, Minggu (24/3). Tempat yang biasa dijadikan pangkalan sejumlah pekerja seks komersial (PSK) tersebut, berada tidak jauh dari pasar Tanah Tinggi.

    Para penjaja cinta ini hanya menarif sekitar Rp100 ribu untuk satu kali main. Kemudian PSK ini meyisihkan uang Rp20 ribu setiap mendapatkan tamu kencan, untuk sewa lapak tempat bercinta.

    Kepala Bidang Ketertiban Umum (Kabid Tibum) Satpol PP Kota Tangering Ahmad Gufron Falfeli saat diwawancara menjelaskan, telah mengamankan sejumlah pasangan yang diindikasi sedang berbuat mesum di dalam rumah semi permanan di sekitar pasar Tanah Tinggi.

    “Pada operasi tersebut, kami berhasil mengamankan beberapa orang yang diduga sebagai PSK dan lelaki hidung belang,” kata Gufron. Dikatakan, razia yang digelar, berdasarkan laporan masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan para PSK yang biasa mangkal di depan pasar Tanah Tinggi itu.

    “Sebanyak tujuh wanita yang diduga PSK dan satu lelaki hidung belang, kami amankan sebagai barang bukti. Termasuk beberapa bungkus alat kontrasepsi dan termos air,” tutur Gufron.

    Menurutnya, pihaknya akan akan terus melakukan operasi serupa untuk mempersempit ruang gerak prostitusi. “Apalagi Kota Tangerang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ XVI tingkat Provinsi Banten. Tentu kami tidak mai ada praktek prostitusi di kota bertajuk Akhlakul Karimah ini,” terang Gufron.

    Sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas dengan tamu lelaki yang diduga sedang bertransaksi dengan salah satu PSK. Kejadian tersebut memancing perhatian masyarakat sekitar. Masyarakat yang merasa kesal dengan praktek prostitusi di tempat itu, akhirnya turut membantu petugas.

    SRM (46) yang malam itu berhasil diciduk petugas, hanya bisa tertunduk lesu saat digelandang ke markas Satpol PP Kota Tangerang. Ia diamankan bersama lelaki teman kencannya.

    Kepada wartawan SRM mengaku, dalam satu hari paling banyak ia dapatkan 2 tamu lelaki hidung belang. “Enggak tentu sih mas. Paling paling banyak sehari dapat dapat dua tamu,” jelas SRM kepada wartawan.

    Ia mengaku, memasang tarif bervariasi. Mulai dari Rp100 – Rp200 ribu sekali kencan. Rata-rata tamu yang datang kata SRM, berasal dari pengemudi truk yang biasa mengantar sayuran ke pasar tersebut.

    “Kadang ada juga tamu dari pedagang asongam dan orang yang mau belanja ke pasar. Kebanyakan mereka ngasih duit Rp100 ribu,” ungkap SRM. Meski hampir berumur 50 tahun, SRM mengaku terpaksa menjadi PSK lantaran desakan ekonomi.

    “Sebelumnya saya cuma jualan kopi keliling. Namun hasilnya sangat kurang buat makan sehari-hari,” ungkapnya. Selanjutnya para pekerja PSK dan lelaki hidung belang yang berhasil ditangkap petugas, dikirim ke Dinas Sosial Kota Tangerang untuk diberi pembinaan. (rls/tam)