TANGERANG – Menghadapi penilaian Adiwiyata 2018, SMPN 9 Kota tangerang melengkapi sarana air minum bagi siswa. Air siap konsumsi tersebut, berbahan baku air tanah yang diolah melalui proses filterisasi. Alat penyaring tersebut, dipasang sekitar sebulan yang lalu.
PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, menyediakan fasilitas tersebut kepada pihak sekolah. Dalam rangka menghadapi penilaian Adiwiyata. Humas PDAM TB Ikhsan Sodikin menjelaskan, air keluaran kran telah melewati hasil uji laboratorium. Hasilnya menyatakan bila air tersebut tidaka berbahaya untuk dikonsumsi.
“Sebelumnya kami telah mengirim contoh air lembaga pengkaji Sucofindo,” ungkap Ichsan, Kamis (5/10). Berdasarkan standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hasil filterisasi tersebut dinyatakan bisa untuk dikonsumsi.
Dikatakan, bila kualitas air tanah di SMPN 9 masih sangat baik. Sehingga memudahkan proses filterisasi. Kendati demikian, pihak sekolah diamanatkan untuk menganti filter minimal 6 bulan sekali. Supaya kualitas air senantiasa dapat dipertahankan.
“Pada alat pengolahan, terdapat 4 tabung filter. Kesemuanya harus diganti rutin 6 bulan sekali,” katanya. Dana penggantian, secara keseluruhan menjadi tanggungjawab pihak sekolah. “Kami juga berpesan agar sekolah berkomitmen menjaga 3 hal,” ujar Ichsan.
Supaya air yang dihasilkan tidak berbahaya bagi yang mengkonsumsinya. “Sekolah harus komit menjaga sterilisasi, memelihara kebersihan dan perawatan,” tuturnya. Kendati dmikian, PDAM TB tetap melakukan pengawasan rutin tiap 3 bulan sekali. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Sekitar 700 siswa, saat ini bisa merasakan air minum tanpa harus merogoh kocek. PDAM sendiri, merencanakan akan memasang alat pengolah di seluruh SMP negeri. “Namun kami bersikap realistis. Artinya menyesuaikan anggaran yang ada,” tandas Ichsan. (Ads)