JAKARTA – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengupayakan langkah-langkah strategis untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) agar tepat sasaran.
Adapun upaya tersebut yakni dengan melakukan sistem updating Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), kemudian Kemensos memiliki aplikasi Cek Bansos yang bisa juga diakses di laman cekbansos.kemensos.go.id dan di dalamnya terdapat fitur “Usul Sanggah”.
“Setiap warga masyarakat bisa melakukan pengecekan apakah datanya termasuk sebagai penerima Bansos Kemensos atau tidak,” ungkap Mensos, Selasa (6/9/2022).
Selain itu, lanjut Mensos, masyarakat juga bisa mengusulkan jika ada warga yang seharusnya layak mendapat bantuan dan bisa menyanggah jika ada warga yang seharusnya tidak layak menerima bantuan. Kata dia, bantuan yang diberikan oleh pemerintah itu cukup besar dan diharapkan bisa mengakomodir kenaikan harga yang terjadi di masyarakat.
“Kami akan berikan bantuan sosial tambahan di luar bantuan reguler mengingat Kemenkeu menyebut ini sebagai bantalan dari kenaikan harga kebutuhan dasar. Total sebanyak 20,65 juta KPM yang kita bantu dengan nilai total Rp12,4 triliun,” terangnya.
Ia menambahkan, jika ada masyarakat yang berhak namun tidak mempunyai KTP untuk memiliki akses mendapatkan bantuan, bisa difasilitasi oleh Kemensos bekerjasama dengan Dukcapil.
“Apabila data kependudukan tidak cocok, Kemensos akan disalahkan BPK, sehingga kami bekerjasama dengan Dukcapil agar masyarakat mempunyai data kependudukan sehingga bisa mengakses bantuan yang diberikan pemerintah,” tandasnya.
Diketahui, Kemensos saat ini sedang dalam proses menyalurkan bantuan sosial tambahan berupa BLT BBM di luar bantuan sosial reguler. Hal ini dilakukan atas arahan Presiden RI Joko Widodo untuk menjaga daya beli masyarakat agar tetap stabil. (Hms/Hmi)