Perampok Berpistol Berkeliaran di Pondok Aren

    TANGERANG SELATAN – Aksi perampokan dua pria cepak berpistol di Jalan Raya Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, ternyata telah berlangsung cukup lama dan sangat meresahkan warga.

    Hingga kini, kedua pelaku masih berkeliaran di tengah masyarakat. Korbannya yang rata-rata dari kalangan pedagang terus berjatuhan. Para pelaku, biasa mencegat mereka saat di tengah jalan kemudian merampas uangnya.

    Junaidi, pedagang ikan di Pasar Ceger, warga Gang Swabakti, No18, RT01/011, Kelurahan Pondok Aren berharap, kedua pelaku berpistol itu segara ditangkap agar tidak ada korban pedagang lain.

    “Saat kejadian tersebut, kedua pelaku sempat dihampiri sekuriti. Katanya, satpam itu bernama Rozali, jaganya di Arinda. Tapi tidak ada yang kenal,” kata Junaidi, kepada Koran SINDO, kemarin.

    Usai kejadian yang menimpanya, pada Senin 19 Maret 2018 lalu, banyak pedagang lain di kawasan Pasar Ceger, tempat dirinya berjualan ikan, mengaku juga pernah menjadi korban pelaku.

    Atman, pemilik usaha ciki kriuk, Toko Sumber Makmur, di Jalan Raya Pondok Aren mengaku, dirinya juga pernah menjadi korban perampokan kedua pria cepak berpistol tersebut, hingga dua kali.

    “Kejadian pertama sudah lama. Beberapa tahun lalu. Tetapi saat itu tidak ada kerugian. Hanya kakak saya dipukuli oleh kedua pelaku. Karena saat itu saya tidak bawa uang di dalam tas saya,” jelasnya.

    Saat ditemui di tokonya, Atman mengaku saat itu tidak melapor polisi. Bahkan, saat kejadian yang kedua kalinya, tepatnya lima bulan lalu, dirinya juga tidak melapor polisi. Saat itu, Atman merugi Rp4 juta.

    “Ada ketakutan untu melapor ke polisi. Kadang-kadang, kalau melapor juga polisi tidak menindaklanjuti, malah minta duit. Makanya saya tidak mau lapor, ya biarkan saja. Biar nanti Allah SWT yang balas,” jelasnya.

    Agus, pegawai Atman mengaku, kejadian kedua itu, dia bersama temannya Irwan yang menjadi korban. Saat itu, mereka sedang naik mobil hendak belanja. Tetapi dicegat di tengah jalan, depan Amalina.

    “Modusnya diserempet mobil. Tetapi saya tidak merasa. Tiba-tiba, seorang pelaku turun dari motor King, dan memepet badannya ke jendela mobil. Lalu mengambil uang di dashboard,” katanya.

    Saat itu, Agus dan temannya mengaku tidak berdaya. Sebab pelaku sambil menodongkan pistol ke arahnya. Setelah mengambil uang, pelaku langsung pergi. Peristiwa itu terjadi saat sore hari.

    “Pelaku pura-puranya nyenggol. Terus saya disuruh minggir. Lalu dia ngambil uang di dashbord. Setelah ambil uang, langsung keluarkan pistol. Kejadiannya 5 bulan lalu, di Amalina, sebelum Arinda,” ungkapnya.

    Dari keterangan Agus, pelaku memiliki ciri yang sama dengan yang merampok Junaidi minggu lalu. Satu berbadan gemuk, dan satunya agak tinggi, dengan potongan badan seperti seorang tentara.

    “Pelaku bisa ngomong Jawa. Sebab, dia bilang, kamu pintar mengaji yah? Kok bawa Alquran di mobil. Ciri-cirinya satu agak pendek, badannya gemuk. Dan yang satunya lagi agak tinggi,” sambungnya.

    Dandim 0506/Tgr Letkol Inf M Imam Gogor saat diminta keterangan mengatakan, sesuai dengan ciri pelaku, pihaknya langsung memeriksa babinsa. Namun, hasilnya nihil. Tidak ada petugasnya yang melakukan aksi itu.

    “Sementara penyelidikan internal tidak ada dari anggota Babinsa yang melakukan (aksi tersebut-red). Kita masih coba koordinasi Polres Tangsel,” tukas Gogor.

    Terpisah, Kapolres Tangsel yang baru AKBP Ferdy Irawan mengaku sudah mengetahui adanya peristiwa itu. Namun, saat ditanya mengenai perkembangan kasus itu, dirinya tidak berkomentar.

    Bahkan, saat ditanya saat ini kedua pelaku masih berada di tengah masyarakat, Ferdy tidak berkomentar. Dia hanya menjawab singkat pertanyaan wartawan, “Kejadian tiga hari yang lalu yah,” imbuhnya. (zha/tam)