TANGERANG – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menyebut, pentingnya keterkaitan kurikulum sekolah adiwiyata dengan materi pembelajaran tentang lingkungan, dapat menanamkan sikap peduli dan aktif terhadap isu-isu mengenai permasalahan lingkungan sekitar.
“Dalam menangani pemanasan global atau global warming ini adalah tugas kita bersama, seluruh stakeholder mulai dari playgroup, SD, SMP, SMA, ini ada kontinuitas,” ucap Pilar, saat menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sekolah Adiwiyata, pada Rabu (15/2/2023) lalu.
Menurut Pilar, pembentukan karakter dan mental untuk peduli terhadap lingkungan harus dilakukan sejak dini. Bukan tanpa alasan, kepedulian inilah yang akan mengantarkan suatu kota memiliki sumber saya manusia yang mencintai lingkungan.
“Kalau misalnya kita bentuk dari usia SMA atau kuliah itu sudah terlambat, tetapi harus dilakukan sejak usia dini dalam pengenalan dari hal hal yang paling kecil sampai pengenalan hal hal yang berat terkait dalam lingkungan,” katanya.
Dengan sekolah adiwiyata ini, lanjut Pilar, mampu menanamkan prinsip moral pada anak-anak agar peduli terhadap lingkungan.
“Karena ini adalah masa depan. Percaya atau tidak percaya sepuluh atau dua puluh tahun kedepan orang yang hebat dalam membangun sebuah perusahaan dalam sebuah profesi dia juga yang bisa menguasai kemampuan isu-isu lingkungan,” tandasnya.
Senada, Ketua Forum Adiwiyata Kota Tangsel Rr. Truetami Ajeng Pilar Saga menuturkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan harus dibentuk sejak dini. Sebab katanya, hal itu merupakan dasar penerapan kepada para siswa di lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga.
“Tentunya dengan penyampaian yang ramah, maka penyerapan nilai-nilai budaya lingkungan akan lebih mudah diterapkan,” ujarnya.
“Budaya peduli lingkungan perlu dilakukan sejak dini sebagai upaya awal meningkatkan pola pikir ramah lingkungan berangkat dari tingkat sekolah maupun keluarga,” imbuhnya. (Hms)