TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) perketat pemeriksaan hewan di lapak-lapak penjual hewan kurban. Hal itu menyusul maraknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan jelang Idul Adha 1443 Hijriah.
Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman mengatakan, sebanyak 500 kasus PMK telah ditemukan di Kota Tangerang, namun 60 persen di antaranya dinyatakan sembuh. Saat ini sambung Abduh, secara masif pihaknya menerjunkan belasan dokter hewan guna memeriksa seluruh kesehatan hewan kurban.
“Tak hanya kesehatan fisiknya yang bebas PMK. Tim DKP juga memeriksa surat keterangan sehat dari daerah asal hewan kurban tersebut. Jika semua dicek aman dan sesuai standar, DKP akan memberikan stiker yang menyatakan lapak sehat dan aman PMK,” ungkap Abduh.
“Stiker ini bisa menjadi acuan para pembeli hewan kurban, untuk lebih yakin hewan-hewan yang dijual sudah melewati pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat,” imbuhnya.
Senada, Kepala bidang pertanian DKP Kota Tangerang, Ibnu Arifyanto menjelaskan, pengecekan kesehatan hewan yang dilakukan secara masif itu beriringan dengan temuan kasus di Kota Tangerang yang tergolong cukup banyak.
“Saat ini kurang lebih sudah 500 an hewan di Kota Tangerang yang terjangkit PMK,” katanya.
Namun demikian, banyak juga di antara hewan tersebut yang sudah dinyatakan sembuh. Selebihnya tinggal menunggu waktu inkubasi virus sekitar 14 hari, seperti corona.
Selain itu lanjut Ibnu, virus tersebut tidak menular kepada manusia, melainkan hanya menular pada sesama hewan. Namun, dirinya berharap para pembeli dan penjual dapat mengikuti aturan yang berlaku.
“Meski penularannya hanya pada hewan, tapi kita juga bisa menjadi sebab penularan. Misalnya saat kita ke lapak penjual, kemudian tanpa kita sadari kita menginjak bekas makanan hewan yang terjangkit PMK, setelah itu kita berkunjung ke lapak penjual lainnya, kemudian menyebarkan virus dari bekas jejak kita,” papar Ibnu.
Meski begitu, pihaknya berharap masyarakat tidak panik. Sebab semua telah tertangani hingga dinyatakan sembuh. Ibnu juga menganjurkan agar masyarakat tak perlu ragu untuk berkurban.
“Intinya kita memilih hewan kurban secara cerdas dan mengolah dagingnya secara sempurna,” tandasnya. (***)