
TANGERANG – Program sekolah Adiwiyata, merupakan awal pembentukan karakter siswa menjadi pribadi yang bersih dan sehat. Hal tersbut disampaikan Wakil Walikota Tangerang Sachrudin, pada penutupan kegiatan Sosialisasi Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Tahun 2019 beberapa waktu lalu.
“Melalui Adiwiyata, peserta didik perlahan menjadi generasi yang peduli dan berbudaya terhadap lingkungan. Sebab di dalamnya, diterapkan kurikulum berbasis lingkungan. Jadi ini menjadi pembelajaran bagi murid, bagai cara memelihara dan mengelola lingkungan. Baik di rumah maupun di sekolah,” ungkap Sachrudin.
Ia mengakui, tidak mudah untuk mempertahankan sekolah Adiwiyata yang sudah dibentuk. Namun seluruh instansi terkait, diminta untuk terus mendukung. Bahkan diupayakan untuk menambahnya. Sachrudin berharap pada kegiatan persiapan penilaian sekolah Adiwiyata tersebut, seluruh pihak dapat membangkitkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi siswa di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Nanti akan terbawa dengan sendirinya. Para siswa tanpa sadar akan peduli terhadap lingkungan di tempat mereka tinggal. Untuk itu segala faktor yang dinilai masih kurang, harap segera dievaluasi. Sebelum penilaian dilakukan,” terang Sachrudin.
Selain menyinggung kesiapan masing-masing sekolah, kegiatan yang dihadiri 250 orang peserta perwakilan dari pengurus dan komite sekolah tersebut, Sachrudin meminta jalinan kerjasama dengan dengan satuan kerja perangkat dinas (SKPD) terkait.
“Jangan sungkan, butuh saran atau masukan apapun bicarakan dengan dinas yang bersangkuta. SKPD terkait pun jangan diam saja. Tolong bantu memberi hal pendampingan. Tanyakan apa yang kurang dari persiapannya,” tegas Sachrudin.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Abduh Surahman menerangkan, lewat sosialisasi ini nantinya akan dibentuk 68 calon sekolah Adiwiyata Kota Tangerang tahun 2020. Kemudian 40 calon sekolah Adiwiyata tingkat provinsi tahun 2019.
“Ditambah 53 calon sekolah Adiwiyata tingkat nasional tahun 2019 dan 9 calon sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2019,” terang Abduh. Dikatakan, Program Adiwiyata terbukti mampu mencipatakan sekolah yang nyaman, aman dan harmonis. Khususnya untuk kebutuhan belajar para peserta didik.
“Sekolah Adiwiyata merupakan tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Untuk mencapai tujuan Program Sekolah Adiwiyata tambah Abduh, ditetapkan empat komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh. Masing-masing kebijakan berwawasan lingkungan, kurukulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
“Pada 2018 lalu, Kota Tangerang berhasil menoreh prestasi. Yaitu dengan dinobatkannya sembilan sekolah yang berhasil menerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2018 dan satu sekolah penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri 2018. Mudah-mudahan prestasi tersebut bisa ditingkatkan lagi,” tandas Abduh. (ads)