Puluhan Tahun Jalan Taman Royal Rusak, Warga Bentangkan Spanduk Menanti Asa Calon Wali Kota

    Spanduk yang terbentang di Jalan Permata Raya, Perumahan Taman Royal 1

    TANGERANG – Sudah hampir 10 tahun lebih, warga Perumahan Taman Royal 1, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, bertahan di tengah kondisi jalan yang rusak dan berdebu di sekitar perumahannya.

    Tepatnya di Jalan Permata Raya, Perumahan Taman Royal 1, kurang lebih sepanjang 200 meter, kondisi jalannya nampak rusak dan berlubang. Ditambah drainase yang buruk hingga menyebabkan banjir kala diguyur hujan.

    Berdasarkan hal itu, warga perumahan tersebut berinisiatif untuk membentangkan spanduk yang bertuliskan ‘Kami Warga Taman Royal I akan Mendukung dan Memilih Calon Wali Kota yang Bersedia Memperbaiki Jalan serta Drainase Jl. Permata Raya Perumahan Taman Royal I’.

    Pasalnya, sudah bertahun-tahun mereka menyampaikan aspirasi, namun tak pernah terealisasi. Di tahun politik saat ini, warga perumahan itu pun mulai menaruh asa dari para calon wali kota dan wakil wali kota pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan membentangkan spanduk.

    “Itu suara rakyat yang sudah jemu dengan jalan rusak, dituangkanlah lewat spanduk,” ungkap Jhoni Damanik (56), salah seorang warga di Perumahan Taman Royal 1 Klaster Mahoni, Rabu (24/7/2024).

    Menurut Jhoni, kondisi jalan kurang-lebih 200 meter itu berlubang sepanjang jalan, sehingga tidak layak untuk dilewati. Kata Jhoni, kerusakan sudah lebih dari 10 tahun tanpa perbaikan dari pihak pengembang atau keterlibatan Pemerintah maupun DPRD Kota Tangerang.

    “Informasi yang saya dapat Perumahan Taman Royal itu sudah pailit sudah tidak ada lagi manajemen yang mengurus,” katanya.

    Dengan begitu, Jhoni mempertanyakan penanggung jawab atas jalan tersebut. Ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dapat mengambil alih tanggung jawab itu agar masyarakat tidak menjadi korban.

    “Kalau panas itu ngebul banyak debu masuk ke toko, omzet berkurang, kesehatan terganggu,” kata Jhoni yang juga memiliki toko sembako di kawasan tersebut.

    “Musim hujan sering kecelakaan, karena lubang genangan air itu dalam tidaknya orang tidak tahu,” imbuhnya.

    Sementara warga lainnya, Subagyo mengaku bahwa pihaknya penghuni pernah melakukan perbaikan jalan secara mandiri. Namun, perbaikan itu tak bertahan lama lantaran anggaran urunan warga yang terbatas.

    “Pernah diperbaiki tambal sulam oleh swadaya masyarakat dari warga Klaster Mahoni dan Pinus,” ujarnya.

    “Setiap orang yang mempunyai mobil urunan Rp50 ribu,” katanya menambahkan.

    Menurut ia, kerusakan itu perlu adanya keterlibatan dari Pemkot Tangerang. Oleh karena itu, warga sepakat membuat spanduk dukungan untuk para Calon Kepala Daerah Kota Tangerang.

    “Harapannya supaya ada calon Wali Kota yang melihat dan membantu untuk perbaiki jalan ini,” pungkasnya. (Hmi)