Rentetan Kegiatan Warnai Perayaan HSN di Ponpes Nurul Falah Haromain

    FOTO: Puluhan santri di Ponpes Nurul Falah Haromain ikut karnaval dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional 2019

    TANGERANG (BT) – Rentetan kegiatan warnai perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyyah, Nurul Falah Haromain (NFH), Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Selasa (22/10/2019).

    Kegiatan yang diawali dengan jalan santai dan karnaval ini diikuti 400 peserta berbusana khas santri dilengkapi dengan atributnya. Sejumlah elemen masyarakat bersatu mulai dari kalangan santri TPA, santri remaja, dan para pemuda di Kampung Kosong Rt 04/04 Kelurahan Panunggangan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

    Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Falah Haromain (NFH) H. Ahmad Shonhaji mengatakan, kegiatan ini diikuti seluruh santri di Ponpes Nurul Falah Haromain (NFH).

    “Para santri dianjurkan untuk mengenakan sarung serta menampilkan kesenian pencak silat santri dan seni beladiri Pukulan Sabeni Tenabang,” ungkap Shonhaji, Rabu (23/10/2019).

    Menurut ia, kegiatan ini merupakan wujud kecintaan para santri terhadap NKRI. Maka dengan memupuk rasa Nasionalisme, kata dia, dapat menanamkan nilai dan budaya kebersamaan serta prinsip persatuan yang menjadi ajaran para ulama dan kyai.

    “Tentunya peran ulama, kyai, pondok pesantren dan barisan kaum santri sangat berperan dalam merebut kemerdekaan,” tegasnya.

    Pada perayaan HSN 2019 ini, pihaknya berharap agar pondok pesantren menjadi solusi dalam menjawab tantangan kemajuan industri dan teknologi di masa depan.

    “Tentunya dengan tetap menjunjung tinggi aspek akhlak dan budi pekerti, santri tetap menjaga nilai kesantunan dan kesholehan di semua aspek kehidupan,” tuturnya.

    Ponpes Nurul Falah Haromain (NFH) yang berdiri resmi pada 2014 ini berlokasi di Kampung Kosong Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Ponpes tersebut merupakan rintisan panjang mengelola pengajian. Dengan memaksimalkan peran pesantren, kini NFH membina 100 santri yang berasal dari berbagai daerah.

    “Ponpes mengadopsi sistem pengajian pesantren salafiyyah yang fokus pada pendalaman kitab kuning dan hifzhul Qur’an,” katanya.

    “Dan untuk menambah performance serta kualitas, santri di sini mendapat pembekalan aneka keterampilan dan keahlian. Contohnya kaligrafi islam, pencak silat, qira’at dan hadroh,” imbuhnya. (Hmi)