Selain Bermanfaat Bagi Kesehatan, Pisang Jadi Sumber Inspirasi Seni Lukis

Ilustrasi.

Pohon pisang merupakan tanaman hortikultura yang berasal dari Asia Tenggara yang selanjutnya menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pohon pisang termasuk dalam tumbuhan monokotil (berakar tunggang). Dimana taksonomi tanaman pisang ini adalah sebagai berikut : divisi (Spermatophyta), sub divisi (Angiospermae), kelas (Monocotyledonae), famili (Musaceae Genus), musa spesies (Musa paradisiaca L.).

Asal-usul pohon ini adalah berawal dari persilangan antara Musa Acuminata dan Musa Balbisiana, yang saat ini turunannya dikenal dengan berbagai jenis pisang. Di Indonesia sendiri, jenis pisang ada banyak, diantaranya yaitu pisang raja, pisang tanduk, pisang nangka, pisang susu, pisang cavendish, pisang ambon, pisang kepok, pisang barangan, pisang mas kirana, pisang tongka langit, pisang raja uli, dan pisang lampung. Setiap jenis pisang memiliki bentuk dan rasa yang berbeda. Ada yang manis, legit dan bisa langsung dimakan, ada juga yang sepet jika dimakan langsung, sehingga perlu diolah lebih lanjut seperti dibuat keripik pisang dan sebagainya.

Pohon pisang dapat tumbuh dimana saja, baik di perkebunan maupun di pekarangan rumah. Akan tetapi, untuk penanaman dengan skala budidaya, baiknya ditanam pada ketinggian yang tidak lebih dari 1.600 meter dari permukaan laut (MDPL), tetapi ada pisang-pisang dengan jenis tertentu seperti pisang ambon, tanduk, dan nangka itu dapat tumbuh dengan baik di bawah ketinggian 1.000 mdpl.

Pisang menjadi tanaman yang disukai oleh kebanyakan masyarakat, karena setiap bagian pohon pisang mengadung kandungan kimia yang bermanfaat bagi tubuh, seperti kandungan Vitamin A, C, dan B6 yang terdapat pada buah pisang, yang mana kandungan tersebut dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi, sehingga tubuh akan terasa fresh dan tidak mudah lelah. Selain itu, pemanfaatan pohon pisang semakin meluas, mulai dari diolah menjadi olahan cemilan, masakan hingga sebagai sumber inspirasi karya seni, sebab itulah pohon pisang disebut sebagai tanaman seribu guna karena segudang manfaatnya tersebut.

Selain secara keseluruhan pohon pisang disebut sebagai tanaman seribu guna, ternyata buah pisang sendiri disebut sebagai buah terfavorit di dunia, karena tercatat bahwa buah pisang ini adalah buah yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Sekitar 75 persen dalam perdagangan buah tropis tahunan diraih oleh pisang. Hal ini dikarenakan pisang menjadi buah yang paling banyak diekspor di dunia, sebab keinginan masyarakat yang tinggi akan buah pisang.

Dengan banyaknya masyarakat yang menyukai pisang, maka orang-orang dengan inovasi tinggi dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan daya jual olahan pisang ini. Baik buahnya yang diolah menjadi berbagai jenis cemilan, bunganya (jantung pisang) yang diolah menjadi masakan, pelepahnya yang dijadikan basic untuk membuat sebuah lukisan, maupun daunnya yang juga dapat dijadikan media untuk menghasilkan karya lukis yang indah. Mereka berlomba-lomba menghasilkan sebuah produk olahan yang berbahan dasar pisang guna menarik perhatian konsumen untuk membeli produk hasil buatan mereka.

Dalam dunia seni, pemanfaatan pelepah pisanglah yang paling banyak digunakan. Hal ini dapat dilihat dari arah pemanfaatan pelepah pisang, orang-orang kebanyakan hanya berfokus pada peningkatan nilai jual buah pisangnya saja, sehingga pelepah pisang terkesampingkan, karena mereka beranggapan bahwa pelepah pisang hanyalah sekedar limbah, tidak seperti buah pisang yang sangat mudah dan terjangkau untuk dikreasikan menjadi berbagai macam hasil olahan oleh orang-orang. Padahal, jika dilihat lebih dalam lagi, ternyata pelepah pisang tidak hanya sekedar limbah semata, namun dapat bernilai seni tinggi apabila diolah lagi menjadi sebuah hasil karya seperti yang dilakukan oleh tangan-tangan ahli dalam bidang seni lukis.

Di zaman sekarang, banyak orang-orang yang kreatif. Mereka dapat mengolah suatu limbah menjadi sebuah karya seni yang bernilai jual tinggi. Untuk komoditi pisang sendiri, ada seniman-seniman handal yang mengubah pelepah pisang yang terabaikan tersebut menjadi sebuah tas yang cantik nan indah karena tekstur khas pelepah pisang, sehingga dapat menarik perhatian konsumen terutama para pecinta produk kerajinan yang memiliki ciri khas sendiri yang membedakan produk tas berbahan dasar pelepah pisang ini dengan produk tas yang berbahan dasar selain pelepah pisang, sehingga hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.

Ada juga yang berinovasi membuat sandal dari pelepah pisang. Hal ini tentu mampu menarik perhatian konsumen, karena dengan menggunakan pelepah pisang, memberi kesan asri dan tradisional serta dapat mengurangi kepunahan hewan-hewan yang sering diburu guna mendapatkan kulitnya yang selanjutnya diolah menjadi sebuah produk, salah satunya sepatu.

Di Jawa Barat, ada seorang seniman yang berkreasi menghasilkan karya-karya lukisan sejak puluhan tahun lalu dengan memanfaatkan pelepah pisang sebagai bahan utama dalam karya lukisnya. Seniman ini sudah banyak menghasilkan karya lukis dari pelepah pisang yang mempunyai daya tarik tinggi serta bernilai jual tinggi.

Akan tetapi, disamping nilai jualnya yang tinggi, tingkat kesulitan dalam menghasilkan sebuah lukisan pun juga tak mudah, dimana hal ini disebabkan oleh sulitnya memadukan gradasi warna dari pelepah pisang itu sendiri untuk mencapai sebuah lukisan yang indah. Tak hanya dalam memadukan gradasi warnanya, tetapi kesulitannya juga terjadi saat pemotongan pelepah pisang itu, karena setiap ukuran potong pelepah pisang berbeda-beda guna menyesuaikan pola atau sketsa yang telah dibuat.

Selain pelepahnya yang dapat dimanfaatkan dalam karya seni, pohon pisang juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber inspirasi untuk melukis. Dimana pohon pisang sendiri mempunyai berbagai filosofi kehidupan. “Pohon pisang dapat tumbuh dimana saja” menjadi salah satu filosofi yang memotivasi, yang mana mengandung pesan bahwa setiap manusia harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dimanapun berada meskipun lingkungan yang baru untuknya sangat jauh berbeda dengan lingkungan sebelumnya.

Hal ini supaya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut agar dapat mampu tetap bertahan dan tumbuh tanpa terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Filosofi-filosofi seperti inilah yang dijadikan inspirasi oleh para seniman, terutama seniman lukis untuk menghasilkan sebuah karya lukis yang mengandung makna yang indah dan berguna dilukisannya.

Tak hanya itu, daun pisang selain dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan, ternyata juga dapat dijadikan sebagai media untuk sebuah karya lukis. Yang mana karya ini masih sangat sedikit dilakukan oleh orang-orang. Metode lukis dengan media daun pisang ini adalah dengan diawali memilih umur daun yang sesuai dengan jenis lukisan yang diinginkan, karena semakin tua daun, maka warna daun akan mencoklat serta teksturnya akan lebih kering daripada daun yang masih muda, sebab inilah diperlukannya memilih daun yang sesuai dengan jenis lukisan yang akan dibuat, lalu dilanjutkan dengan membuat sketsa pada daun pisang.

S

Setelah selesai membuat sketsa, seniman lukis mulai mengukir daun pisang hingga sesuai dengan sketsa yang telah dibuat. Hasil akhirnya bisa disesuaikan dengan kehendak pribadi, bisa langsung dimasukkan kedalam bingkai, ataupun diberi warna lagi lalu setelah itu dimasukkan kedalam bingkai supaya hasil karyanya ini tidak rusak dan tidak terkontaminasi mikroorganisme perusak tekstur daun.

Penulis :  Aisah Muhsiningtyas