Tim Reaksi Cepat Dinsos Kota Tangerang Pulangkan Perempuan Terlantar

    Tim reaksi cepat Dinsos Kota Tangerang saat hendak memulangkan Hafidzoh

    TANGERANG – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) pada bidang rehabilitasi sosial memulangkan seorang perempuan yang sempat terlantar. Setelah mendapat penanganan selama tiga hari, perempuan bernama Hafidzoh (66) diantar pulang ke daerah Kabupaten Tangerang.

    Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Feriyansyah dr. MKM menjelaskan, Hafidzoh ditemukan petugas TRC di kawasan perumahan Banjar Wijaya setelah mendapat laporan dari warga tiga hari lalu.

    “Petugas setelah mendapat laporan langsung menindaklanjuti, dan kemudian di bawah ke rumah singgah. Setelah dilakukan penanganan kemudian ditelusuri pihak keluarganya yang kemudian diketahui berada di Kabupaten Tangerang. Saat ini akan kami antarkan pulang, melalui Dinas Sosial Kabupaten Tangerang,” terang Feri, Selasa (16/8/2022).

    Hafidzoh merupakan warga asli Pekalongan, Jawa Tengah. Namun kata Feri, semasa muda Hafidzoh merantau ke Tangerang. Saat ini kondisinya dinilai sudah membaik, meski memiliki penyakit gagal ginjal yang mengharuskan cuci darah.

    “Beliau memiliki KTP dan BPJS, karena itu kami anjurkan untuk kembali ke rumahnya bersama keluarga sehingga mendapatkan perawatan yang semestinya,” tutur Feri.

    Pada kesempatan itu, Hafidzoh yang duduk di kursi roda berharap ada yang bisa merawatnya di usia senjanya saat ini. Ia mengaku hingga saat ini tidak memiliki suami dan anak.

    “Dulu saat saya muda sempat bekerja di Jakarta, sebagai asisten rumah tangga, tapi semakin lama sudah tidak kuat karena sudah tua,” katanya.

    Selain perempuan bernama Hafidzoh, Kabid Feri menceritakan pihaknya pernah memulangkan warga yang telah berpisah dengan keluarganya selama 29 tahun. Seorang pria yang sebut saja Mr X ditemukan oleh TRC pada 25 Juli 2022 kemarin sekitar pukul 20.00 WIB.

    Pihaknya kemudian melakukan penanganan dengan memberikan pelayanan mulai dari membersihkan diri hingga makan. Kemudian disusul dengan penelusuran keluarganya yang diketahui dengan tidak mudah, memerlukan pendekatan khusus.

    “Kami lakukan pendekatan humanis, persuasif. Temen-temen di sini sudah terlatih dalam hal ini. Dan Alhamdulillah dari awalnya yang tidak mau berbicara kemudian menyebutkan kota tempat tinggalnya di Tegal, Jawa Tengah,”katanya.

    Dari situ, TRC kemudian melalui jaringan yang sudah ada melakukan validasi dan ditemukan lah pihak keluarganya. Perjumpaan tersebut menjadi peristiwa yang mengharukan karena nyaris tiga dekade Mr X tidak berjumpa dengan keluarganya. (Hmi)