JAKARTA – TNI bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, mempercepat tercapainya visi pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Hal ini erat kaitannya dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Latar belakang kerja sama ini adalah melaksanakan arahan Presiden RI Joko Widodo. Kepala negara memerintahkan TNI AD, supaya membantu mewujudkan program pemerintah. Yaitu swasembada pangan.
Perintah Jokowi selanjutnya ditindaklanjuti dengan MoU antara Mentan RI dengan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono dengan Mentan RI Andi Amran Sulaiman. Pada tanggal 8 Januari 2015 lalu, kerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional ini dilakukan.
Kasad dalam hal ini bertindak selaku Penanggung Jawab Operasional (PJO) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Selanjutnya, perwira tinggi ini membuka secara resmi Rapat Koordinasi Teknis TMMD (Rakornis TMMD) ke 100. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Kementerian Pertanian RI, Selasa (5/9), Jakarta.
Selanjutnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, mengeluarkan surat Nomor 140/174/SJ tertanggal 16 Januari 2017. Surat ini ditujukan kepada seluruh gubernur dan kepala daerah. Isinya berupa penambahan kegiatan program TMMD.
Awalnya kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Kini ditambah menjadi 3 kali. Terhitung mulai tahun ini, pengubahan tersebut diterapkan. Program TMMD yang genap dilaksanakan untuk ysmg ke 100 kali ini, merupakan pelaksanaan TMMD tahap ketiga pada TA 2017.
Adapun tema Rakornis TMMD ke 100 ini adalah “Dengan Semangat Kemanunggalan TNI Dan Rakyat, Kita Percepat Pembangunan Di Daerah Guna Meningkatkan Kemandirian Pangan Dan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI”.
“Kementan RI akan memberikan dukungan di setiap wilayah sasaran TMMD. Berupa bibit pertanian, saluran irigasi dan alat-alat pertanian. Disesuaikan dengan tipologi wilayah maskng-masing,” ungkap Mulyono.
TMMD tahap ketiga ini, dilaksanakan selama 30 hari. Mulaui 26 September – 25 Oktober 2017. Kegiatan ini melibatkan personel dari unsur TNI/Polri, Kementerian dan masyarakat. “Sekitar 7.800 orang disebar di 52 Satgas. 52 kabupaten atau kota, 66 Kecamatan dan 94 Desa,” ujar Mulyono.
TMMD merupakan implementasi dari budaya gotong-royong yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia. Perencanaan TMMD mengedepankan pola bottom up planning system. Sasarannya adalah infrastruktur fisik dan non fisik. Disesuaikan dengan skala prioritas yang dipadukan dengan program pemda setempat.
Hal ini dilakukan untuk menampung aspirasi dan kepentingan masyarakat semaksimal mungkin.
Pada kesempatan yang sama Mentan RI Andi Amran Sulaiman mengatakan,sinergitas TNI dan Kementan yaitu melalui pendampingan Babinsa kepada para petani.
“Dua tahun terakhir ini, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor beras. Bahkan di beberapa daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, telah diyepakati dilakukannya kerja sama ekspor beberapa komoditi. Berupa bahan pangan dari Indonesia,” tutur Andi.
Pada Rakornis TMMD ke 100 ini juga diberikan penghargaan kepada para pemenang Lomba Karya Jurnalistik TMMD ke-99. Meliputi insan media massa serta Dansatgas TMMD dari satuan komando kewilayahan yang melaksanakan kegiatan. (Dispenad)