Bappeda Rencanakan Pembangunan Open Jurnal Pemkot Tangerang

    Pembahasan open jurnal oleh pegawai Bappeda Kota Tangerang.

    TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), merencanakan untuk pembangunan open jurnal di Kota Tangerang.

    Hal tersebut bertujuan untuk mendorong budaya penulisan artikel atau jurnal di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. Juga meningkatkan sinergi kelitbangan bersama akademisi di Kota Tangerang.

    Kepala Bappeda Kota Tangerang, Sugiharto Achmad Bagdja menjelaskan, manfaat pembangunan open jurnal adalah agar mendapat masukan dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kota Tangerang.

    Kepala Bappeda Kota Tangerang, Sugiharto Achmad Bagdja.

    ”Di dalam membangun sebuah jurnal, diperlukan infrastruktur dan kelembagaan. Termasuk sumber daya manusia (SDM), ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai penunjang,” ujar Sugiharto.

    Menurutnya, dalam melahirkan sebuah jurnal juga dibutuhkan nama jurnal, layout atau template, guidelines author, artikel serta International of Standard Serial Number (ISSN).

    “Terdapat alur atau proses dalam menerbitkan jurnal elektronik. Mulai dari penulis yang menulis suatu naskah dengan dilengkapi data pendukung,” jelas Sugiharto.

    Selanjutnya naskah masuk ke reviewer untuk memastikan apakah tulisan itu disetujui atau tidak. Apabila setuju, maka reviewer akan merekomendasikan naskah kepada editor untuk diedit.  

    “Apabila editor setuju, maka tulisan akan diedit dan penulis diminta melengkapi data apabila terdapat kekurangan data. Setelah artikel dan data tersaji lengkap, maka naskah pun dipublikasikan,” tutur Sugiharto.

    Ia mencontohkan standar penerbitan artikel di salah satu media massa online. Diantaranya memenuhi unsur konsistensi penerbitan. Yaitu tidak boleh telat menerbitkan dalam kurun waktu dua bulan setiap edisinya.

    “Konsistensi format, karya sendiri, ada rekam jejak mulai dari digitalisasi submit hingga publish. Juga proses reviewer serta komposisi penulis internal yang jumlahnya minimal 30 persen. Itu merupakan standar yang harus dipenuhi,” tukas Sugiharto. (adv)