BPJamsostek Berupaya Ciptakan SDM Unggul Melalui Program Vokasi

    BPJamsostek saat menggelar sosialisasi Program Vokasi, Selasa (5/10), di Hotel Atria, Gading Serpong, Tangerang.

    TANGERANG – Pemerintah pusat melalui BPJamsostek (BPJS Ketenagakerjaan-red), berupaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul melalui Program Vokasi.

    Guna mendukung kegiatan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Banten menggelar sosialisasi Program Vokasi bertema, “Vokasi Indonesia Bekerja Menciptakan SDM Unggul dan Berkualitas”, Selasa (5/20), di Hotel Atria, Gading Serpong, Tangerang.

    Sedikitnya sekitar 140 perwakilan perusahaan di wilayah Provinsi Banten menghadiri acara tersebut. Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif pada kesempatan tersebut menerangkan, bila Program Vokasi mulai dilaksanakan pada September tahun ini.

    “Di Banten, kami menarget 1000 pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), agar bisa mengikuiti kegiatan ini,” ungkap Krishna.

    Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif (tengah). didampingi Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Banten Eko Nugriyanto (kanan), saat diwawancara disela sosialisasi Program Vokasi.

    Ia berharap, agar masyarakat mengetahui bila BPJamsostek berupaya meningkatkan SDM melalui Program Vokasi. “Suksesnya program ini tidak lepas dari peran aktif seluruh unsur masyarakat dalam menciptakan SDM unggul,” katanya.

    Dikatakan, Program Vokasi masih difokuskan bagi para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Untuk itu pihaknya melibatkan sejumlah perusahaan, supaya pekerja yang telah di PHK bisa kembali bekerja dengan layak. Sehingga mampu memberi kontribusi dan nilai tambah kepada masyarakat.

    “Saat ini kami sedang menyiapkan infrastruktur dan ekosistemnya. Supaya ke depan program ini bisa berjalan dengan lancar,” tutur Krishna.

    Vokasi merupakan program pendidikan dan pelatihan keterampilan yang diperuntukan bagi para pekerja yang terkena imbas PHK. Tujuannya agar para pekerja tersebut memiliki kemampuan handal sesuai modul yang dipilih.  

    Pada awal program, Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi pilot project Proram Vokasi. “Kami coba menawarkan modul-modul sesuai ekspektasi masyarakat Banten. Sebab dalam upaya membentuk SDM unggul, harus pula disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan dunia bisnis di masing-masing wilayah,” terang Krishna.

    Bahkan bila memungkinkan, pihaknya bersedia menyiapkan SDM unggul untuk mengisi kebutuhan tenaga migran untuk bekerja di luar negeri. Seperti di di Jerman, Korea, Jepang dan negara lainnya.

    “Saat ini kebutuhan tenaga luar negeri cukup besar. Namun perlu dipersiapkan pula kemampuan tenaga kerjanya. Selain kemampuan dalam bidang pekerjaan, pastinya harus dapat menguasai bahasa negara yang dituju,” ujar Krishna.

    Untuk itu, ia meminta partisipasi masyarakat serta semua lembaga pelatihan, agar ikut menyukseskan program ini. “Kami mengimbau kepada mereka yang memiliki kemampuan lebih atau lembaga pelatihan yang telah mengantongi izin operasional, untuk bisa berkolaborasi. Termasuk perusahaan-perusahaan yang memutus hubungan kerja pegawainya,” pinta Krishna.

    Ia juga mengimbau kepada perusahaan yang memberhentikan pekerjanya, agar bisa  mereferensikan data pegawainya. Supaya para pekerja itu bisa mengikuti Program Vokasi dan memilih modul yang diinginkan.

    “Maksudnya supaya kompetensi pegawai itu bisa meningkat. Jadi sebelum mengikuti Program Vokasi, pekerja bisa memilih modul yang ada. Nanti mereka ditanyakan, ingin bekerja kembali atau mau mandiri membangun sebuah usaha,” tandas Krishna. (tam