Cegah Covid-19, KNPI Hentikan Aktivitas Sahur Keliling di Tangerang

    FOTO: Ketua KNPI Kota Tangerang Uis Adi Darmawan saat menghentikan aktivitas sahur keliling (dok.hms)

    TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melarang warga membangunkan sahur secara berkelompok untuk mencegah penyebaran Covid-19. Meski dilarang, kegiatan yang sudah menjadi budaya tahunan ini masih tetap berlangsung.

    Selain itu, Pemkot Tangerang juga melarang warganya untuk melakukan sahur on the road. Menyikapi hal tersebut, Ketua KNPI Kota Tangerang, Uis Adi Dermawan menegaskan sangat mendukung upaya pemerintah itu mengingat larangan itu sangat membantu efektifitas pemberlakukan PSBB dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

    “Saya lihat disetiap kampung-kampung masih banyak kelompok anak kecil maupun remaja yang membangun sahur secara berkelompok. Rasanya hal ini butuh sosialisasi ditingkat bawah agar masyarakat paham bahwa langkah ini adalah kebaikan bersama dan butuh kerjasama,” ungkap Bung Uis, sapaan akrabnya.

    Seperti yang terjadi di wilayah Panunggangan, Kecamatan Pinang, Rabu (29/4/2020) dinihari. Para remaja dan kelompok anak kecil memukul bedug sambil membangunkan warga untuk sahur. Kejadian ini pun langsung disetop Ketua KNPI yang kebetulan sedang melintas.

    “Saat melintas saya respect menghentikan mereka. Disitu saya beri mereka pemahaman bahwa pemerintah sudah mengeluarkan surat edaran melarang warga membangunkan sahur secara berkelompok,” ujarnya.

    Uis meminta mereka agar mengikuti imbauan pemerintah dan kembali ke rumah masing-masing untuk menyantap makan sahur bersama keluarga. Warga juga dimohon mengerti mengingat Kota Tangerang masih zona merah penyebaran COVID-19.

    “Membangunkan sahur kan bisa melalui pengeras suara di musala/masjid, apalagi sahur on the road, kan kita sedang masa PSBB. Bagaimana mau memutus mata rantai virus corona kalau kita sendiri tidak disiplin,” bebernya.

    Ditambahkan Bung Uis, pihaknya juga tidak henti hentinya mengimbau kepada warga untuk dirumah saja, jangan keluar rumah bila tidak ada keperluan yang mendesak. Warga pun diminta tetap menjaga pola hidup bersih sehat, menggunakan masker dan sering cuci tangan menggunakan sabun.

    Diketahui, per tanggal 28 April 2019 terdapat 1863 ODP, 680 PDP dan terkonfirmasi aktif sebanyak 93 kasus. Kemudian virus corona ini sudah membuat 17 warga di Kota Tangerang meninggal dunia.

    “Saya mengajak kepada seluruh warga masyarakat untuk terus memanjatkan doa agar virus corona hilang dimuka bumi ini. Dengan berdoa insyaallah kita semua terlindungi dari bahaya virus corona dan musibah lainnya,” pungkas Uis. (Ris/Hmi)