TANGERANG – Festival Mookervart yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang mulai ramaikan kehidupan budaya di Kota Tangerang.
Acara yang berlangsung di Taman Hutan Kota Tangerang pada tanggal 14 – 15 Oktober 2023 lalu itu, bertujuan untuk mengangkat dan melestarikan sejarah dan budaya Kota Tangerang.
Khususnya terkait dengan Sungai Mookervart, yang merupakan saluran air bersejarah yang menghubungkan Kali Angke dan Sungai Cisadane. Acara juga mencakup berbagai kegiatan, seperti pameran batik, pameran lukisan, diskusi budaya, kemah budaya, lomba melukis, pertunjukan seni budaya, dan aksi sosial membersihkan sungai.
Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudpar Kota Tangerang, Sumangku Getar menjelaskan, selain sebagai wadah untuk merayakan sejarah dan budaya lokal, Festival Mookevart juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar, tentang pentingnya menjaga kelestarian Sungai Mookervart.
Kata Mangku, sungai ini memiliki potensi untuk diakui sebagai cagar budaya di Kota Tangerang, dan festival ini merupakan langkah untuk mendorong pengakuan resmi tersebut.
“Kami telah berdiskusi intens untuk mendorong Sungai Mookervart agar kedepannya dapat diresmikan sebagai salah satu cagar budaya di Kota Tangerang,” jelas Mangku di Gedung Kesenian Kota Tangerang, Kamis (26/10/2023).
Festival Mookevart juga melibatkan kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat, termasuk seniman, budayawan, pelajar, dan kerja sama antar etnis.
Ia berharap festival tersebut dapat meningkatkan sektor pariwisata di Kota Tangerang dan menyediakan kesempatan untuk generasi muda dan masyarakat umum untuk belajar dan merasakan budaya setempat.
“Festival Mookervart ini digelar untuk merawat ingatan relasi saluran air ini dengan sejarah Kota Tangerang itu sendiri,” pungkasnya. (Hmi)