DPAD Kota Tangerang Raih Enam Penghargaan dan Best of The Best Nasional Implementasi TPBIS

    Ajang pertemuan pembelajaran sebaya nasional yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI, Kamis (07/11), di Bali, DPAD Kota Tangerang berhasil meraih enam penghargaan sekaligus.

    TANGERANG – Dalam ajang pertemuan pembelajaran sebaya nasional yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang berhasil meraih enam penghargaan bergengsi sekaligus, Kamis (07/11), di Bali.

    Pencapaian ini mengukuhkan DPAD Kota Tangerang sebagai Best of The Best nasional dalam Implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

    Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, Engkos Zarkasyi menjelaskan, penghargaan tersebut masing-masing pemenang lomba video dampak, pemenang lomba tur perpustakaan secara virtual (library virtual tour) dan memenangkan lomba video promosi produk lapak literasi (LapLit).

    Salah satu penghargaan yang diterima DPAD Kota Tangerang.

    “Kami juga mendapatkan penghargaan inovasi promosi layanan perpustakaan terbaik, perpustakaan Si-Atang sebagai pemenang lomba menulis cerita dampak serta pencapaian terbaik dalam implementasi TPBIS di tingkat kota/kabupaten,” jelas Engkos.

    Ia merasa bersyukur dan bangganya atas prestasi yang didapat DPAD Kota Tangerang. Menurutnya, penghargaan yang diterima merupakan hasil kerja keras seluruh tim dan dukungan banyak pihak. Tidak terkecuali Diskominfo Kota Tangerang melalui Tangerang TV.

    “Karena memang, karya-karya yang dilombakan melibatkan banyak pihak, tak terkecuali Diskominfo Kota Tangerang melalui Tangerang TV. Jadi, alhamdulillah dan terima kasih atas dedikasi semua pihak untuk kemajuan Kota Tangerang,” ungkap Engkos.

    Ia menambahkan, pada momentum tersebut Perpusda Kota Tangerang dinobatkan menjadi Perpustakaan Terbaik Tingkat Nasional. Dinilai berhasil menjalankan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

    Yaitu, mengubah peran perpustakaan, dari sekadar tempat penyimpanan atau baca buku menjadi pusat kegiatan komunitas yang inklusif.

    Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa DPAD Kota Tangerang mampu bersaing di tingkat nasional, sekaligus memperkuat perannya dalam membangun budaya literasi dan inklusi sosial di masyarakat.

    “DPAD Kota Tangerang telah berkembang menjadi pusat pengembangan diri bagi masyarakat. Sejauh ini telah banyak perpustakaan yang menjadi pusat pengembangan diri. Mulai dari pelatihan melukis, eco print, hingga keterampilan bernilai ekonomi lainnya,” kata Engkos.

    Ke depan, DPAD Kota Tangerang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan agar perpustakaan semakin nyaman dan menarik bagi masyarakat. 

    “Kami berharap perpustakaan Kota Tangerang dapat terus menjadi ruang belajar yang inklusif. Sehingga masyarakat selalu antusias untuk berkunjung,” ungkap Engkos. (***)