Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Warga, Aparatur Kecamatan Tangerang Lakukan Pemetaan Kesehatan

    Camat Tangerang Achmad Zuldin Syafii

    TANGERANG – Dalam upaya menjaga dan memberikan layanan kesehatan kesehatan masyarakat, aparatur Kecamatan Tangerang melaksanakan pemetaan kesehatan. Hal tersebut dilakukan agar pelayanan kesehatan yang dilakukan menjadi tepat sasaran.

    Peta kesehatan menjadi penting dan sangat berharga, guna mengetahui kondisi kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Hal tersebut dijelaskan Camat Tangerang, Achmad Zuldin Syafii.

    Ia mencontohkan peta kesehatan terkait pemberian vaksinasi untuk memutus mata rantai Covid-19. Menurutnya, vaksinasi menjadi hal penting dengan segala dalih kurang baik yang tersebar di masyarakat. Misal setelah divaksin tetap terinfeksi Covid-19.

    Namun faktanya, seseorang yang telah divaksin menjadi lebih kebal terhadap serangan Covid-19 sebab daya imunitasnya lebih tinggi ketimbang mereka yang belum divaksin.

    “Kami memiliki peta kesehatan, berupa jumlah warga yang belum divaksin, berapa warga pengidap komorbid (penyakit penyerta-red). Peta kesehatan tersebut bisa dijadikan pedoman di bidang kesehatan. Apa yang harus kami lakukan agar bisa memberikan vaksin bagi warga. Itu semua bisa dipahami lewat peta kesehatan yang berisi informasi tentang kebiasaan warga, usia warga dan lain sebagainya,” terang Syafii.

    Ia mencontohkan, seorang anak yang menderita kelainan darah. Apakah penanganan perawatan sudah bisa dijangkau. Contoh lain ada warga penderita sakit jantung.   Apakah warga ini punya keterbatasan untuk mengakses atau mendapatkan layanan kesehatan karena beberapa faktor.

    “Apabila ternyata warga tadi memiliki keterbatasan maka kami akan berkoordinasi dengan puskesmas supaya bisa memberikan layanan kesehatan kepada warga tersebut. Jadi dengan mengetahui peta kesehatan, maka kita akan mengetahui secara pasti kebijakan yang akan diambil,” papar Syafii.

    Menurutnya, informasi kesehatan menjadi informasi berharga terhadap pengambil kebijakan kesehatan. “Apabila peta kesehatan tidak berdasarkan riset, maka kebijakan tidak akan bermanfaat bagi masyarakat. Misal di suatu wilayah terdapat puluhan warga penderita stroke, apa upaya yang harus diambil. Mungkinkah didatangkan dokter spesialis hingga level yang paling rendah,” tutur Syafii. (Adv)