Kasus Covid-19 Alami Peningkatan, Taman Tematik Ditutup Kembali

    Pengumuman penutupan Taman Tematik oleh Disbudparman Kota Tangerang.

    TANGERANG – Dalam upaya menekan kenaikan angka Covid-19, Walikota Tangerang H Arief R Wismansyah, mengeluarkan Surat Edaran (SE) Walikota Tangerang Nomor 180/41-Bag.Hkm/2022. Pemkot Tangerang melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Pertamanan (Disbudparman), secara resmi menutup seluruh taman tematik dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhitung mulai Jumat (21/1).

    “Berdasarkan SE tersebut, Disbudparman harus menutup 27 taman tematik dan seluruh RTH di Kota Tangerang. Hal ini ditujukan untuk menekan laju kenaikan kasus covid-19 yang kian hari kian melonjak,” ungkap Kepala Disbudparman Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, Sabtu (22/1).

    Ia mengungkapkan, penutupan taman dan RTH akan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Semua diperhitungkan kembali berdasarkan kondisi dan perkembangan situasi pandemi covid-19 yang ada.

    Atas penutupan tersebut, Disbudparman juga akan bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang dalam proses pengawasannya. Memasang Satgas Taman atau Brigade 1016, untuk menjaga taman dan RTH untuk selalu steril dari kunjungan masyarakat.

    “Hal ini harus kita lakukan demi kebaikan dan kesehatan masyarakat Kota Tangerang. Kami mengimbau kepada seluruh warga atau penggemar taman tematik, untuk bersabar kembali,” kata pejabat yang akrab disapa Ubed ini.

    Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni menjelaskan, tren kasus covid-19 di Kota Tangerang saat ini tengah mengalami peningkatan. Tercatat sejak memasuki 2022 hingga Senin (10/1), kasus harian masih diangka satu digit dengan terbanyak tujuh kasus positif.

    Namun, saat ini kasus terus melonjak dan tertinggi terjadi pada Rabu (19/1) dengan 84 kasus positif Covid-19. Sebagai informasi, rilis harian kasus covid-19 di Kota Tangerang terinci, pada (12/1) meningkat dengan 17 kasus positif, (13/1) dengan 21 kasus, (14/1) dengan 25 kasus, (15/1) dengan 37 kasus. Pada (16/1) mengalami penurunan dengan 24 kasus, (17/1) dengan 25 kasus dan kembali meningkat di (18/1) dengan 45 kasus dan tertinggi pada (19/1) dengan 84 kasus positif covid-19.

    “Per Rabu (19/1), terdapat 293 kasus aktif, enam pasien sembuh dan satu orang meninggal. Hingga saat ini, berdasarkan hasil tracing kluster keluarga menjadi yang terbanyak. Namun, secara range umur didominasi umur 19-60 tahun dengan 71 persen,” ujar Dini.

    Ia menambahkan, kasus Covid-19 varian Omicron juga sudah ada di Kota Tangerang, dengan empat orang keluarga positif covid-19. Berdasarkan angka-angka tersebut, dipastikan masyarakat untuk tidak boleh lengah, selalu waspada dan memperkuat prokes.

    Menurut Dini, berdasarkan asesmen situasi Covid-19 per 17 Januari, Kota Tangerang masih pada PPKM level 2 dengan kapasitas respon sedang. Yaitu testing diangka memadai, tracing diangka sedang dan indikator treatment diangka memadai.

    “Dengan itu, Dinkes akan menggenjot tracing yang pastinya membutuhkan kerjasama masyarakat. Tidak perlu takut dengan petugas kesehatan yang datang ke rumah, untuk melakukan tracing. Ini adalah langkah antisipasi cepat kita untuk memutus rantai penyebaran virus yang lebih panjang lagi,” kata Dini. (rls/tam)