TANGERANG – Pemerintah pusat merencanakan membangun Transit Oriented Develoment (TOD), di terminal Poris Plawad. Rencananya fasilitas penunjang transportasi publik itu akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektar.
Peletakan batu pertama pembangunan proyek, diagendakan dilaksanakan Maret mendatang. “Total investasi untuk membangun TOD sekitar Rp1,5 triliyun. Dibiayai oleh pemerintah pusat,” kata Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, saat memberikan sambutan pada acara Forum Konsultasi Publik, Kamis (1/2), di ruang Al Amanah, gedung pusat pemerintahan Kota Tangerang.
Dikatakan, TOD akan berdiri di atas lahan seluas 5 hektar. Sekitar 2 hektar tanah akan dibangun pemerintah pusat. Sedangkan selebihnya diharapkan bisa dibangun oleh BUMD, untuk penunjang di wilayah Poris Plawad.
Arief menambahkan, Pemkot Tangerang telah mengusulkan 7 moda transportasi. Dan akan memanfaatkan kawasan terminal Poris Plawad sebagai pusat mobilisasi.
Masing-masinh Kereta Rel Listrik (KRL), kereta bandara, Bus Rapid Transit (BRT) dalam kota, Trans Jakarta, bis luar kota, persiapan Light Rail Transit (LRT) BSD Tangerang dan kereta luar kota.
Terkait pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Arief juga berkesempatan membuka kegiatan. Ia berharap, agar program yang akan disusun bukanlah program-program yang sifatnya rutinitas.
“Mengingat kebutuhan kota dan masyarakat yang sangat dinamis. Sehingga programnya harus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman,” tuturnya. Melalui forum konsultasi publik tersebut, Arief berharap mendapat berbagai masukan dan usulan mengenai isu strategis pembangunan. Rumusan prioritas dan rumusan sasaran pembangunan 2019.
Sedangkan Wakil Walikota Tangerang Sachrudin saat menutup kegiatan tersebut mengungkapkan, apresiasi kepada seluruh peserta forum yang hadir dan memberi kontribusi dalam proses pembangunan di kota seribu industri sejuta jasa ini.
“Alhamdulillah banyak masukan yang sudah kami dapat. Ini menjadi bahan bagi kami untuk mewujudkan pencapaian sasaran prioritas RKPD tahun 2019,” tandas Sachrudin. (hms/tam)
, di terminal Poris Plawad. Rencananya fasilitas penunjang transportasi publik itu akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektar. Peletakan batu pertama pembangunan proyek, diagendakan dilaksanakan Maret mendatang. ){kind=link}