Lemah, Satpol PP Tak Berdaya Hadapi Pedagang Liar Pasar Anyar

    Kondisi depan rumah warga yang dijadikan lapak liar PKL pasar Anyar.

    TANGERANG – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang tak berdaya mengatasi kesemrawutan pasar Anyar. Hal itu dilatari oleh kelakuan para pedagang liar yang tidak berjualan pada tempatnya.

    Kelakuan pedagang tidak hanya merampas hak para pejalan kaki karena berjualan di atas trotoar sampai menjorok hingga ruas jalan, bahkan lapak para pedagang kaki lima (PKL) itu ada yang menutup akses rumah warga.

    Rumah warga yang berada disalah satu jalan di kawasan pasar Anyar, bahkan ada yang tertutup oleh lapak pedagang yang berjualan persis di depan rumah warga itu. Kondisi ini dipastikan merugikan warga dan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas lantaran ruas jalan yang dijadikan lapak oleh para PKL.

    “Jalan jadi sempit, macet malah jadi kacau banget ini pasar, tambah semrawut, Pemkot Tangerang tutup mata,” ujar salah seorang warga, Kamis (26/1).

    Tak hanya mendirikan lapak di sisi kanan dan kiri bahu jalan, masalah lain terjadi saat turun hujan. Para pedagang memasang tenda dengan mengikatkan tali ke sejumlah tiang listrik sehingga semakin terkesan kian kumuh.

    “Kondisi macet tanpa ada petugas pengatur lalu lintas dari instansi terkait. Bahkan petugas Satpol PP yang mestinya bertindak tidak tegas namun nyatanya tidak berdaya. Padahal ada tulisan larangan berjualan di jalan itu, tapi tetap saja ramai pedagang ditambah sisa tali rafia yang masih menggantung di tiang dan kabel listrik. Bahkan tidak sedikit diikat di pagar rumah warga,” terangnya.

    Menurutnya, penataan atau pengelolaan di pasar Anyar juga terkesan acak-acakan. Sebab para pedagang sampai harus tercecer di bahu jalan hingga ke pemukiman warga sekitar.

    “Kami meminta kesemrawutan ini segera ditertibkan. Selain meresahkan dan mengganggu pengguna jalan, aktivitas PKL yang tidak disiplin ini sangat merugikan warga,” ujarnya.

    Warga lain yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, para PKL berjualan siang dan malam. Rata-rata menjual sayur-mayur, buah-buahan dan sembako. Imbasnya, saluran air yang berada di pemukiman dipenuhi sampah sisa sayuran dan buah-buahan yang membusuk busuk. Sehingga menjadi bau dan kotor.

    Menurutnya, kondisi ini sudah terjadi selama bertahun- tahun. Namun masalah di pasar Anyar masih belum bisa diatasi. Diduga adanya pungutan liar yang dilakukan oleh sejumlah oknum sehingga sulit melakukan tindakan tegas dari unsur pemerintah daerah.

    “Kami meminta kepada aparat berwenang untuk segera bertindak menertibkan para PKL yang tidak disiplin. Termasuk menindak oknum yang berada di belakang para pedagang. Untuk apa ada Satpol PP kalau tidak bisa menertibkan pungli dan pedagang liar,” tegasnya. (tam)