TANGERANG – Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) menggelar aksi unjuk rasa di depan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, pada Selasa (20/9/2022). Mereka berorasi menuntut agar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diturunkan.
Massa aksi yang didominasi kaum buruh, mahasiswa, dan komunitas ojol se-Tangerang Raya ini menyerbu Puspemkot Tangerang dengan dilengkapi atribut masing masing disertai mobil komando. Mereka juga membawa keranda mayat dan pocong sebagai isyarat bahwa matinya nurani para pemimpin.
Peserta aksi juga disuguhkan teatrikal dengan diiringi pembacaan puisi dari salah seorang buruh yang sangat menyentuh hati. Mereka juga berorasi sambil menyampaikan sejumlah tuntutan yang diyakini sudah membebani rakyat, terlebih pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa pekan lalu.
“Intinya hari ini kami dari AB3 bersama mahasiswa dan komunitas ojol menuntut Wali Kota Tangerang atau DPRD Kota Tangerang untuk menandatangani fakta integritas menolak kenaikan harga BBM,” ujar Maman Nuriman, salah satu perwakilan AB3, di lokasi.
“Karena kami sudah merasakan dampak kenaikan BBM hingga 30 persen ini, yang tentunya sangat berdampak terhadap masyarakat di Kota Tangerang,” imbuhnya.
Dalam aksi gabungan kali ini tuntutan para peserta berfokus pada pencabutan kenaikan harga BBM yang sangat berdampak pada kehidupan masyarakat. Selain itu kata Maman, pihaknya juga meminta Undang Undang Omnibuslaw dihapus.
“Fokus kami kali ini adalah menuntut pembatalan kenaikan harga BBM. Tapi kami juga menyampaikan aspirasi soal Omnibuslaw,” terangnya.
“Dan alhamdulillah aksi kami kali ini mendapat dukungan dari DPRD Kota Tangerang dan Asda Kota Tangerang. Kami berharap surat rekomendasi ini disampaikan ke pusat,” tandasnya.
Diketahui, unjuk rasa tersebut mendapat respon dari Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo yang didampingi wakilnya Kosasih. Di atas mobil komando pimpinan DPRD itu pun menyampaikan dukungannya terhadap aksi yang digelar para buruh, mahasiswa, dan komunitas ojol.
“Intinya kami DPRD Kota Tangerang mendukung aksi ini. Penandatanganan fakta integritas ini adalah bentuk dukungan kami dari DPRD. Di sini ada 8 fraksi yang sudah menandatangani, ketua fraksi sendiri yang bertanda tangan,” kata Gatot.
Adapun tuntutan para peserta aksi antara lain:
- Menolak kenaikan harga BBM
- Mencabut UU Omnibuslaw
- Mengusulkan kenaikan UMK dengan menyesuaikan kenaikan harga BBM
- Mengusulkan menolak RKHUAP
“Ini sudah saya tanda tangani. Dan surat ini akan saya sampaikan langsung ke pusat,” tegas Gatot. (Hmi)