Mukerda, Mualaf Center Jadi Program Unggulan MUI Kota Tangerang

    Para ulama dan pengurus MUI Kota Tangerang saat kegiatan Mukerda

    TANGERANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) bertajuk Penguatan Peran MUI Sebagai Mitra Pemerintah dalam Merajut Kesatuan dan Kekuatan Umat.

    Adapun kegiatan berlangsung selama dua hari yakni pada 2 – 3 November 2022, di Gedung MUI Kota Tangerang Jalan Satria Sudirman Kawasan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang.

    Ketua MUI Kota Tangerang KH Ahmad Baijuri Khotib mengatakan, Mukerda ini merupakan agenda organisasi untuk pelaksanaan program di tahun 2023. Selain itu MUI juga memberi penguatan internal sekaligus konsolidasi kepada para pengurus dan dewan pertimbangan.

    “Ini agenda organisasi untuk menyusun program di 2023, sekaligus konsolidasi sebagai penguatan internal, dan menguatkan sinergi dengan seluruh stakeholder yang ada. Jadi tidak bisa kita bergerak sendiri atau mengurus umat tanpa bantuan yang lain,” terangnya.

    Kata Baijuri, ada beberapa program unggulan salah satunya Mualaf Center. Sementara ini Mualaf Center akan berpusat di Gedung MUI. Program Mualaf Center ini merupakan terobosan baru dari MUI Kota Tangerang.

    “Sebelumnya kita memang sudah merawat teman-teman kita yang alhamdulillah mualaf, terus kita hantarkan mereka menjadi seorang muslim, namun kemudian kita lepas tidak ada perawatan,” katanya.

    “Nah sekarang dengan adanya program mualaf center, yang kita sudah desain databasenya, jadi sudah mulai ada pembinaan, dari penguatan akidah, pembenahan beragamanya, termasuk nanti soal ekonomi,” imbuhnya.

    Selain itu, ada juga beberapa program yang masih terus berlanjut, di antaranya Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang di tahun kemarin tertunda karena keterbatasan anggaran dan komunikasi, karena pandemi Covid-19. Kemudian program beasiswa bersama pemerintah daerah.

    “Kita sebagai pelaksana. Selain itu, program DMI dengan Baznas, yaitu satu masjid satu sarjana bekerjasama dengan universitas seperti UNIS, UMT, karena mereka yang memiliki legalisasi mengesahkan standar akademik,” tuturnya.

    “Kita punya target dalam PKU dengan manhaz pikiran wasatiah, tidak ke kanan dan ke kiri, tapi tetap di tengah,” pungkasnya. (Hmi)