TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang berencana akan merevitalisasi Pasar Anyar. Pasar tradisional yang berada di Jalan Ahmad Yani Kota Tangerang ini, bakal disulap layaknya hotel bintang berkonsep Transit Oriented Development (TOD).
Sejauh ini, revitalisasi pasar masih dalam proses perencanaan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang bersama stake holder terkait.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menerangkan, di dalam Pasar Anyar nantinya akan dibuatkan semacam tempat tinggal bagi warga dan para pedagang.
Tak hanya itu, pusat perekonomian tersebut juga akan menjadi tempat konektivitas moda transportasi umum dan akan dilaksanakan pembangunannya pada awal 2020. Tidak tanggung-tanggung, bahkan Arief mengatakan bila pemkot telah menyiapkan anggaran sebesar Rp75 miliar untuk keperluan revitalisasi Pasar Anyar Tangerang.
“Sebenarnya tahun ini bisa dikerjakan. Telah disiapkan dananya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang sebesar Rp75 miliar,” terang Arief. Ia menambahkan, konsep TOD memungkinkan moda transportasi umum untuk langsung menurunkan dan menaikan penumpang di Pasar Anyar. Dengan dibekali halte yang modern.
“Pasar Anyar juga nantinya akan terhubung dengan Stasiun Tangerang. Sehingga memudahkan warga bila ingin menggunakan moda transportasi kereta api,” helas Arief.
Namun hingga saat ini, pemkot masih menunggu hasil kajian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Terkait desain kawasan.
“Nanti akan dibuat oleh Kementerian PUPR. Tapi Kementerian PUPR itu belum punya gambar, sedangkan kami sudah ada desain awal. Namun itu masih kami revisi. Ini yang sedang ditanyakan. Mau pakai gambar kami atau meerka,” papar Arief.
Sementara itu Plt Kepala Bappeda Kota Tangerang Said Endrawiyanto menjelaskan, bila kemungkinan Pasar Anyar Tangerang akan disediakan sports centre di tengahnya. Hingga akan dibangun hunian vertikal dekat Pasar Anyar.
“Kami ingin buat Pasar Anyar nyaman dan multi fungsi. Jadi bukan hanya sekedar pasar. Namun ada terminal di dalamnya. Sehingga memungkinkan naik turun angkot di dalam pasar. Kami juga berkeinginan ada semacam tempat olahraga bagi masyarakat di sini. Jadi warga bisa berbelanja sambal berolahraga,” jelas Said.
Dikatakan, pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya mengupayakan pasar tradisional menuju pelayanan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan menyediakan fasilitas memadai. Sehingga bisa menjawab tantangan di era teknologi dan kompetisi yang ketat sekarang ini.
Di Kota Tangerang sendiri, terdapat 38 pasar tradisional. Tujuh diantaranya dikelola oleh PD Pasar Kota Tangerang. “Dari puluhan pasar tradisional tersebut, terdapat pasar yang telah mendekati kriteria SNI. Masing-masing Pasar Modern Town Market, Pasar Bandeng dan Pasar Malabar telah mendekati kriteria SNI,” tandas Said. (ads)
