PDAM TB Buka Loket Pembayaran Tunggakan Air Minum

    Dirut PDAM TB Sumarya.

    TANGERANG – Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Benteng (PDAM TB), Kota Tangerang, mulai menerapkan sistem pembayaran tagihan air secara cashless atau non tunai.

    Namun, khusus untuk pelanggan yang punya tunggakan lebih dari 2 – 3 bulan, PDAM TB tetap menyiapkan satu loket khusus untuk setoran tunai. Sedikitnya, ada sekira 15% pelanggan PDAM yang memiliki tunggakan pembayaran.

    Direktur PDAM TB Sumarya menjelaskan, saat ini PDAM TB sudah memasuki era sistem pembayaran nontunai. Semua sistem tagihan pembayaran, dibuka melalui semua saluran.

    “Untuk pembayaran bulan berjalan termasuk cicilan pemasangan sambungan langganan air, masyarakat bisa membayar melalui beberapa paymen point yang kita tunjuk,” jelasnya.

    Dengan sistem cashless, pelanggan PDAM TB bisa membayar tagihan di mana saja. Bisa di gerai grup Alfamart, Indomart, Lawson, serta Dan Dan. Juga dapat melakukan transaksi melalui PT Pos Indonesia, dan pembayaran melalui Payment Point Online Bank (PPOB).

    “Jadi masyarakat bisa bekerjasama dengan perbankan di warung-warung, di rumah bisa bayar PDAM. Kemudian dengan perbankan  BJB untuk industri, bank Mandiri melalui ATM, dan melalui aplikasi yang ada,” paparnya.

    Tercatat, sejumlah aplikasi yang telah diajak bekerjasama oleh PDAM terdiri dari Link Aja Telkom, hingga dengan Tokopedia. Semua jaringan itu, kini bekerjasama dengan PDAM.

    “Jadi masyarakat yang tidak perlu datang ke kantor, maupum ke Alfa Indomart lagi, tapi bisa melalui aplikasi, klik saja. Pada saat hari terakhir pembayaran dan malam-malam baru inget, jadi bisa pake aplikasi itu,” ungkapnya.

    Melalui sistem cashless yang memudahkan ini, diharap masyarakat tidak lagi menunda tagihan pembayaran airnya. Langkah ini dirasa cukup efektif dalam menekan angka tunggakan pembayaran yang ada selama ini.

    “Program ini sebenarnya sudah jalan lama. Kalau dengan pembayaran, ada beberapa yang mau kita kerja samakan juga, misalnya dengan BTN. Jadi kalau ada masyarakat bayar BTN bisa sekalian bayar air,” jelasnya.

    Kendati mendapat sambutan baik dan dirasa berhasil menggenjot tagihan pembayaran air masyarakat, nyatanya angka penunggak pembayaran hingga 2-3 bulan masih terjadi.

    Pihaknya pun tidak mau kalah strategi dalam menghadapi para pengutang itu. Mulai dari teguran ringan sampai ancaman penyegelan, hingga penghentian saluran air pun dilakukan. Namun, tetap saja ada yang nakal.

    Kepada para penunggak itu, PDAM membuka satu loket khusus untuk pembayaran tagihan masyarakat. Loket ini hanya ada di kantor PDAM TB dan masih melayani uang tunai.

    “Sekarang kan eranya sudah cashless. Tetapi, kita ada loket di PDAM ini, untuk 65.000 pelanggan ini, kita hanya ada satu loket di PDAM untuk setoran tunai. Ini tetap kita sediakan terkait dengan tunggakan,” katanya.

    Kepada para penunggak, pihak PDAM TB pun tidak bisa mengambil sikap tegas. Alhasil, rasio pendapatan PDAM TB pun mengalami peningkatan, dari yang 75-80% menjadi 92%.

    “Untuk pembayaran, kita ada rasio tagihan. Dengan kemudahan pembayaran itu, rasio pembayaran semakin besar. Dari yang hanya 75-80%, sekarang bisa sampai 92%. Pengutang pun semakin sedikit,” tukasnya. (*/tam)