Pemkot Kaji Pembangunan Rusunami

    Walikota Tangerang Arief R Wismansyah (tengah), didampingi Sekda Kota Tangerang Tatang Sutisna (kiri), saat melakukan kunjungan ke kantor Direktorat Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Senin (22/7).

    TANGERANG – Pembangunan rumah susun sederhana milik (Rusunami), menjadi salah satu solusi keterbatasan lahan yang dihadapi kota-kota besar seperti Kota Tangerang. Oleh karena itu, Pemkot Tangerang berencana akan membangun Rusunami sebagai salah satu solusinya.

    Walikota Tangerang Arief R Wismansyah saat berkunjung ke kantor Direktorat Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Senin (22/7) menuturkan, pembangunan rusun yang menggunakan konsep hunian vertikal bisa mengurangi beban permukiman di perkotaan. Sekaligus menata lingkungan dan mengurangi kawasan kumuh.

    “Mudah-mudahan ini menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berenghasilan rendah,” ungkap Arief.

    Menurutnya, pemkot berencana akan membangun Rusunawa di Kota Tangerang. “Tapi saya piker, pak dirjen bersama jajarannya memberikan terobosan untuk bisa dibangun Rusunami,” sambung Aeief.

    Ia menilai, Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) hanya mampu dibangun setinggi tiga lantai saja. Jadi tidak mampu menampung masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Tangerang.

    “Kalau Rusunami, dapat dibangun hingga lebih dari 10 lantai. Jadi daya tampungnya lebih banyak. Kami belum menghitung secara pasti. Namun yang pasti, kebutuhannya sangat besar,” papar Arief.

    Ia menegaskan, akan memberi prioritas bagi warga berpenghasilan rendah yang terdampak normalisasi penurapan sungai Cisadane sepanjang 10 kilometer.

    “SEbenarnya untuk seluruh masyarakat. Tapi priorotas warga berpenghasilan rendah yang terkena dampak normalisasi Cisadane,” tegas Arief.

    Untuk itu, ia akan segera menugaskan jajaran Dinas PUPR Kota Tangerang untuk mengkaji dan memetakan rencana relokasi yang akan di tempatkan di wilayah Palem Semi, Kecamatan Cibodas.

    “Luasnya hanya sekitar 7 ribu meter. Sebab lahan di Kota Tangerang memang terbatas. Kami masih harus petakan ulang. Karena ini programnya tahun depan, tapi kita sudah persiapkan dari sekarang,” ucapnya.

    Ia berharap dengan terobosan tersebut, dapat membantu menyejahterakan masyarakat Kota Tangerang. (hms/tam)